[caption id="attachment_150500" align="alignleft" width="236" caption="Film 3hati-dua-dunia, sumber Facebook"][/caption]
Hari ini, Rabu 26 Mei 2010, saya mengikuti workshop pembuatan Film Tiga Hati Dua Dunia Satu Cinta di Aula Daksinapati Kampus A Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun Jaktim. Workshop hari ini begitu ramai sekali pesertanya. Ada sekitar 200 orang peserta menghadiri acara. Sebagian besar adalah mahasiswa UNJ, dan hanya sedikit guru yang mendaftar.
Film 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta adalah sebuah film drama komidi romantis yang menginspirasi anak muda dan keluarga dalam menyikapi perbedaan nilai - nilai yang banyak dihadapi masyarakat.
Film Garapan Sutradara dan penulis skenario Benni Setiawan ini akan tayang di bioskop pada 1 Juli 2010.
Dalam workshop itu menghadirkan 3 orang pembicara. Pembicara pertama adalah mas Salman Aristo, kedua Mas Benni Setiawan dan yang ketiga adalah mas ......acting (wah saya kok jadi lupa ya namanya???).
Dalam sesi pertama, mas Salman Aristo mengatakan bahwa menulis itu adalah teknik. Dia bisa dipelajari oleh semua orang. Mereka yang fokus dan mau belajar untuk menulislah yang akan mendapatkan keterampilan menulis itu. Seperti bisa menjadi penulis skenario terkenal dan laris.
Mas Salman juga menceritakan bagaimana seorang penulis skenario itu harus mampu merubah bahasa tulis menjadi visual. Sebab penulis skenario tidak boleh gagal dalam menjadikan film sebagai media visual yang menarik dan enak ditonton. Dia harus menjadi story board by picture dan merubah tulisan secara visual dan langsung bisa dipahami oleh khalayak, seperti halnya film Chaplin yang terkenal itu, walaupun tanpa suara, para penonton bisa memahaminya.
Film adalah kolaboratif seni, semua seni bercampur menjadi sebuah film yang indah dan mempesona. banyak profesi bercampur di dunia film. Seorang penulis skenario pemula dia akan dibayar honornya sebesar Rp. 15.000.000,- sedangkan mereka yang sudah terkenal bisa sampai ratusan juta. Bila penulis skenario lebih kreatif lagi, maka dia akan menemukan kepusan yang bukan hanya dari sisi materi saja, tetapi dari sisi religius, menemukan Tuhan yang telah memberinya ide kreatif.
Penulis skenario film yang rajin akan mampu merubah kata menjadi lebih bermakna dan mampu dperankan dengan baik oleh para pemain. The power of visual menjadi energi tersendiri yang membuat para penulis skenario kreatif. Bahkan bukan hanya sekesar menjadi penulis, tetapi juga mampu menjadi sutradara bahkan produsernya.
Mas Salman Aristo juga mengatakan cara menulis merupakan jantungnya komunikasi. Siapa yang bisa menulis dengan hati, maka dia akan langsung bertemu dengan hati. Di situlah teknik menulis dibutuhkan, dan seorang penulis skenario yang handal harus bisa menguasai teknik menulis.
Senang sekali bisa bertemu dan mewawancarai Mas Salman Aristo, dan untuk hasil liputan dan wawancara dengan mas Benni Setiawan sang sutradara film 3 hati dua duinia, satu cinta akan saya postingkan menyusul. Sudah mengantuk nih, hehehehehe.