Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Duduk Termenung di Pascasarjana

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_129840" align="alignleft" width="150" caption="Sumber: panoramio.com"][/caption]

Hari-hari terakhir ini adalah hari-hari dimana aku telah menuntaskan studi S2  di program studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNJ. Alhamdulillah dihadapan dewan penguji aku telah dinyatakan lulus dengan nilai cumlaude. Aku pun dipromosikan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S3 untuk menjadi Doktor Pendidikan.

Bingung. itu yang ada dalam diriku saat ini.

Aku duduk termenung di lobby pascasarjana  Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Tiba-tiba ada kakak kelas ku di pasca datang menghampiri. Beliau menanyakan kepadaku kenapa seperti orang bengong.

"Hahahahaha, OOW rupanya kamu ketahuan lagi bengong", begitu pikirku dalam hati.

Aku  ceritakan masalah yang kualami saat ini pada kakak kelasku itu yang sekarang sedang mengambil program S3. Mau kuliah lagi tapi tak punya duit, dan bingung mau mencari kemana uang sebanyak itu untuk mendaftarkan diri, sedangkan bea siswa belum kudapatkan.

Beliau tersenyum dan memberikan aku semangat, dan entah kenapa aku merasakan semangat yang luar biasa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi setelah mendapatkan motivasi darinya. Berusaha keras menggali ilmu Allah lebih dalam lagi dan mengamalkannya untuk kemajuan dunia pendidikan.

Perkataan beliau masih kuingat, bahwa di dalam kesulitan itu pasti ada jalan, dan Allah pasti mendengar dan mengabulkan doa-doa hambaNya yang bertakwa. Niatkan sekolah untuk ibadah dan bukan mencari gelar. Insya Allah, Tuhan yang Maha Memberi ilmu pengetahuan akan mengangkatmu masuk ke deretan orang-orang yang berilmu dan berpengetahuan luas seperti apa yang tertulis di dalam kitab sucinya Al-Qur'an.

Duduk termenung di pascasarjana membuat aku melakukan refleksi diri bahwa hidup ini  adalah sebuah tantangan.  Hidup hanya satu kali. Kita tak boleh pasrah dengan keadaan dan niatkan semua aktivitas kita untuk mendapatkan ridho Ilahi.

Terima kasih ya Allah, Engkau telah memberikan aku kesempatan untuk bisa kuliah di perguruan tinggi. Semua itu kulalui dengan bea siswa dari pemerintah. Kini saatnya aku mengabdikan diriku pada negeri yang aku cintai ini. Memajukan dunia pendidikan sesuai dengan ilmu yang aku dalami dan kuasai.

Mohon doa dari pembaca kompasiana, semoga aku bisa mengatasi segala rintangan ini dengan baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline