Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Ketika Guru dan Pakar Seks Bertemu

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="attachment_17801" align="alignleft" width="300" caption="Omjay dan mariska di Hut Kompasiana"][/caption] Semalam, Kamis 22 april 2009 saya menghadiri hut kompasiana yang pertama. Bagi saya, malam itu adalah malam yang sangat berkesan. Mengapa berkesan? Karena pada malam itu saya bertemu dengan sahabat-sahabat saya sesama blogger kompasiana. Di malam itu para ABG bertemu. Bukan hanya ABG (Anak baru Gede) tapi juga ABG (Angkatan Babe Gue) yang terlihat masih tetap sehat dan bugar meski usia mereka telah lebih dari setengah abad.

Malam itu, saya satu meja dengan mas siswanto, mas Roy, Mas Rawi, dan Prof. Nur.  Banyak hal yang kita bicarakan dan sampai bertukar kartu nama kompasiana. Mas siswanto membuat kartu nama kompasiana bagus sekali dan membuat saya ingin juga memilikinya. Jangan lupa ya mas, kirim filenya ke email saya di wijayalabs@gmail.com, hehehehe!. Juga terima kasih kepada mas Roy yang telah memberikan dompet untuk menyimpan kartu nama.

Banyak blogger terkenal hadir, banyak pula blogger-blogger baru yang hadir pada malam itu. dan saya termasuk blogger yang berada di tengah-tengah itu. Terkenal enggak, blogger baru juga enggak, ya pokoknya di tengah-tengah lah. Karena saya berada di tengah-tengah, maka bahagia sekali rasanya bisa berjabat tangan dengan mereka, berfoto ria sambil tersenyum, dan lain sebagainya. Pokoknya serba narsis dech!, hehehehehe.

Tetapi kalau mau jujur, malam itu adalah malamnya pak Pray. Blogger ABG (Angkatan Babe Gue) yang mendapatkan penghargaan sebagai bapak Publik Blogger Kompasiana. Kebetulan pak Pray baru saja berulang tahun yang ke-62 kemarin. Jadi ada kejutan yang menggembirakan dari warga kompasiana buat beliau. Menyiapkan kue ulang tahun dan meminta pak pray untuk meniup lilin dengan angka 62. Popoknya eh salah, pokoknya, malam itu Pak Pray menjadi bintang, dan bertambah lagi bintangnya menjadi jenderal bintang empat, hahahaha. Maju terus pak Pray, tulisan bapak banyak memberikan pencerahan untuk banyak orang. Tetap bernas dalam menulis dan santun dalam berkomentar. Itulah ciri khas pak pray, yang diam-diam telah menjadi idola saya dalam menulis.

[caption id="attachment_17803" align="aligncenter" width="300" caption="sahabat Kompasiana dari yayasan habibie"][/caption]

Saya sangat tersentuh ketika teman-teman dari yayasan habibie maju ke depan dan menceritakan pengalamannya ngeblog. Bahkan di atara mereka ada yang sudah menghasilkan uanga dari hasil ngeblog. Cacat pisik tak membuat mereka pasrah dan menyerah, tetapi tetap semangat menghadapi hidup ini. Saya salut dengan mereka.

Ada juga blogger kompasiana yang melaunching bukunya pada malam itu, mas jodi namanya. Saya beli bukunya yang bercerita tentang mbah Surip. Sangat menyentuh dan membuat saya tersulut untuk membuat buku tentang dinamika pendidikan kita. Suara mas jodi yang khas dan ditambah dengan suara merdu mbak Linda yang menciptakan lagu baru buat kompasiana, membuat malam itu menjadi malam yang tak terlupakan. Malam kegembiraan di ultah kompasiana yang pertama.

[caption id="attachment_17805" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana Hut Kompasiana"][/caption] Belum lagi hiburan dari Piyu padi dan Panji (ini baru ABG), yang kreatif dan membuat saya ikut menari dan menyanyi. Walaupun, kalau mau jujur suara saya terasa sumbang terdengar di telinga. Nampaknya saya lebih cocok untuk menjadi penyanyi kamar mandi saja, hahahahaha.

Dua Pe (Panji dan Piyu) adalah selebritis yang semakin memeriahkan  ultah kompasiana. Mereka membuat saya terinspirasi untuk mulai mengembangkan diri menjadi blogger enterprener. Blogger yang mulai menghasilkan uang tambahan dari hasil ngeblog, sehingga istri tercinta akan dengan senang hati menemani saya ngeblog, karena sudah jelas ada dokunya, hahahahaha. Maafkan sya istriku, semalam saya pulang terlalu malam dan membuatmu cemberut ketika membukakan pintu.

Banyak blogger malam itu saya temui. Semuanya berkesan buat saya, namun ada satu blogger di sudut sana yang tiba-tiba menjadi sorotan mata . Dialah mbak Mariska Lubis, teman-teman biasa memanggilnya mbak ML. Pakar seks kompasiana yang namanya melejit dengan tulisan-tulisan yang memikat hati. Menulis seks dengan bahasa yang santun dan membuat kita terkadang tersipu-sipu malu dibuatnya.

Bagi saya mbak ML adalah penulis unik. Penulis kreatif yang memunculkan keunikannya. Tak ada kebahagiaan  seorang guru selain menemukan potensi unik anak didiknya. Di dalam tulisan-tulisan beliau saya banyak mendapatkan manfaat bagaimana menulis seks dengan cara yang mendidik. Apa adanya tanpa harus norak, vulgar, dan porno.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline