Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Kenapa Saya Malas Menabung Di Bank Syariah?

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

[caption id="attachment_33368" align="alignleft" width="202" caption="Kenapa saya Malas menabung di bank Syariah?"][/caption]

Sebenarnya saya malu mau menuliskan ini, tetapi biarlah malu yang penting saya bisa berbagi cerita tentang pengalaman pribadi ini yang malas menabung di bank syariah.

Terus terang saya mau jujur, entah kenapa saya tak merasa punya "greget" untuk menabung di bank syariah. Saya malas banget menabung di bank syariah. Memang sih saya sudah nabung, tetapi dari awal nabung sampai sekarang saldonya nggak nambah-nambah juga tuh. Segitu-segitu aja. Padahal, tabungan saya di bank konvensional jumlahnya terus bertambah. Kenapa ya?

Setelah saya melakukan refleksi (perenungan) diri dan juga tanya  kepada teman-teman dekat, maka saya dapatkan beberapa point yang ingin saya sharingkan kepada anda.

  1. Program bank syariah kurang terpublikasi dengan baik, banyak nasabah yang kurang mendapatkan publikasi bank syariah secara gencar, misalnya disurati, dikirimi email, ditelepon, dll.
  2. jarak antara bank syariah dan tempat tinggal serta tempat bekerja saya cukup jauh. Hal ini membuat para nasabah (termasuk saya) jadi malas menabung di bank syariah. Mungkin perlu ada mobil banking kali yah? kayak kantor pos keliling begitu. Jadi bagi daerah yang kantor cabang pembantunya jarang atau tidak ada bisa disiasati dengan mobil keliling ini.
  3. Tak ada program yang bisa membuat nasabah bank syariah lebih tertarik  atau berminat untuk berlomba-lomba menabung di bank syariah. Kalaupun ada, mohon maaf kurang tersosialisasi dengan baik. Contohnya saja lomba ib blogger ini, berapa banyak sih blogger yang mau posting tentang bank syariah?
  4. Pelayanan internet (online) bank syariah masih kalah jauh dengan bank konvensional. Maaf ya kalau saya membandingkannya dengan bank konvensional. Mungkin bank syariah bisa belajar dari bank konvensional seperti klik BCA milik swasta, walaupun saya tahu, sudah banyak bank konvensional membuka juga bank syariah, tetapi implementasi di lapangan, masih jauh panggang dari api.
  5. Program-program bank syariah sebenarnya bagus-bagus loh,  anda bisa lihat dari brosur atau pamflet yang dibuat, tetapi kenapa saya tak tertarik ya? Mungkin juga pelayanan di bank syariah masih kurang profesional dibandingkan dengan bank konvensional, misalnya saya pernah dapat cerita dari pengalaman teman saya, kalau ada pegawai di bank syariah yang kurang mampu untuk menjelaskan programnya secara gamblang. terlalu muter-muter, padahal sepele yang dipresentasikan. Tapi yah itu, karena terlalu bertele-tele, akhirnya teman saya itu jadi bete sendiri dan malas menabung di bank syariah. Mungkin perlu ditraining lagi tuh pegawai ya! Hehhehehe.

Itulah beberapa point yang bisa saya sharingkan dan mohon maaf kalau ada yang tersinggung, saya cuma menulis apa yang saya alami, juga teman saya, dan mungkin juga anda pernah mengalaminya. Tetapi, enaknya menabung di bank syariah adalah tabungan kita nggak dipotong loh walaupun anda pasif! Nggak percaya, tanya aja sama custumer servicenya pasti jawabannya sama. Nggak dipotong.

Salam Blogger Persahabatan Omjay tulisan ini juga bisa dibaca di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline