[caption id="attachment_61698" align="alignright" width="300" caption="Rumah Masa Depan"][/caption] Pernahkah kita berpikir tentang rumah masa depan? Rumah yang akan kita tinggali sesudah ajal menjemput? Rumah yang pasti akan kita tempati setelah mati. Rumah yang biasa orang menyebutnya "kuburan". Ukurannya, cuma 2 x 1 meter. Itulah rumah yang akan kita tempati kelak bila umur kita di dunia ini sudah habis masa berlakunya (expired). Ada yang berlakunya pendek (short), dan ada juga yang berlakunya panjang (long). Umur manusia tak ada yang tahu. Di sanalah kita melihat ada yang diambil nyawanya di waktu kecil dan ada pula yang diambil nyawanya sesudah tua, seperti bayi yang sudah tidak bisa apa-apa lagi. Tak berdaya dimakan usia.
Tetapi, mengapa banyak manusia tak mempersiapkan rumah masa depan? Rumah yang akan dihuninya setelah Tuhan yang Maha Perkasa mengambil nyawanya melalui malaikat "Izroil". Rumah masa depan yang akan ditempatinya diperistiratannya yang terakhir. Rumah yang akan meletakkan jasadnya di alam kubur. Rumah yang pasti akan ditempatinya sesudah mati.
Kalau kau membaca ini, janganlah takut mati kawan. Karena orang yang takut mati, biasanya orang yang cinta kepada dunia. Dunia lebih dia cintai daripada akhirat. Baginya akhirat itu tidak ada, dan hanya sebuah dongeng anak kecil sebelum "bobo". Dalam alam pikirannya, tak ada hidup sesudah mati. Hidup hanya di dunia saja, dan tidak pernah dipersiapkannya untuk hidup sesudah mati.
Banyak manusia lupa bahwa dirinya cuma pengembara, yang singgah sebentar lalu pergi kembali. Dia lupa darimana dia berasal. Dia terlenakan dengan kemewahan dunia. Dia ingkari Tuhan-Nya, dan hatinya telah tertutup oleh dosa dan perbuatan maksiat.
Namun, bagi orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, akan lebih mempersiapkan diri untuk menempati rumah masa depannya. Baginya, rumah masa depan adalah sebuah pintu gerbang untuk bertemu dengan Tuhan-Nya, Baginya, rumah masa depan adalah rumah yang akan ditempatinya dengan berbekal pahala, dan bukan dosa. Selalu berbuat kebaikan dan kebajikan. Berusaha untuk selalu bermanfaat buat kemaslahatan orang banyak.
Mereka sadar dan sangat sadar dengan firman Allah, "Bermegah-megahan (kemewahan) telah melalaikan kamu sehingga kamu masuk ke liang kubur. Janganlah begitu, nanti kamu akan mengetahui, dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui, Jangan begitu, seandainya kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin". (QS. AT-Takasur ayat 1-5).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H