Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

TERVERIFIKASI

Guru Blogger Indonesia

Menikmati Sabu-Sabu di Kota Dodol

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sungguh nikmat sekali pagi ini. Selain menikmati udara pagi yang cerah dan melihat matahari pagi yang menyinari dunia, saya pun menikmati sabu-sabu yang nikmat sekali di kota Garut yang terkenal dengan dodolnya ini. Sabu-sabu yang saya tuliskan di sini bukanlah sabu-sabu yang dilarang peredarannya karena termasuk jenis narkotika yang dilarang oleh pemerintah, karena merusak generasi muda kita. Sabu-sabu yang saya nikmati di pagi hari ini adalah sabu-sabu yang merupakan singkatan dari sarapan bubur lagi sarapan bubur lagi, hehehehehe.

Ada berbagai jenis sabu di kota dodol ini. Ada bubur nasi yang sering disebut bubur ayam. Ada bubur kacang ijo dan ada juga bubur yang dibuat dari beras ketan. Biasanya bubur kacang ijo bila dicampur dengan bubur ketan akan lezat sekali rasanya. Dipojokan pasar wanaraja, ada juga yang menjual bubur sumsum dengan taburan gula merah yang manis itu. Apalagi bila bubur sumsum itu dicampur dengan kolak salak yang terbuat dari ubi cilembu, heeeeeem rasanya nikmat sekali euy, sulit untuk dituliskan dengan kata-kata yang tepat. Belum lagi bila sang penjula menyuguhkan teh hangat dengan the asli dari taraju, Subhanallah rasanya seperti berada di surga. Kenikmatannya tiada tara.

Dengan uang yang hanya Rp. 2500 (Dua Ribu Lima ratus Rupiah) kita bisa menikmati sabu ini di pagi hari. Orang Garut menyebutnya “BUBUR KOKOK”. Mengapa disebut bubur kokok? Karena bubur ini sudah tersedia pada saat ayam berkokok di waktu subuh. Memberikan rezeki kepada siapa saja yang bangun pagi. Menjemput rezeki Allah yang sudah ditetapkan olehNya kepada setiap manusia di dunia.

Sabu alias sarapan bububr telah menjadi makanan pagi favorit di kota Wanaraja Garut ini. Banyak sekali saya temukan tukang bubur di pasar. Menjajakan buburnya dengan gerobak dorong. Melayani siapa saja yang memerlukan sarapan pagi. Membuat saya yang sedang menjadi turis local ini terselematkan karena adanya sabu. Membuat perut kosong di pagi hari terasa hangat dengan adanya sabu ini.

Sabu sangat bermanfaat untuk tubuh kita. Apalagi bila ditambah kecap, kacang kedelai, kari ayam, daging ayam ,sambal, bawang seledri, dan kerupuk. Lebih nikmat lagi bila ditambah dengan sate telor puyuh atau sate kulit ayam atau sate ati ayam , heeeemmmmmmmmmm nikmat sekali. Anda pasti akan ketagihan bila menikmati bubur “KOKOK” di kota dodol ini.

[caption id="attachment_47384" align="alignleft" width="124" caption="sumber:selbyfood.blogspot.com"][/caption] Akhirnya menikmati sabu-sabu di kota dodol garut ini membuat saya terkesan dengan keunikan yang ada di kota ini. Membuat saya menuliskan postingan ini, semoga bias berbagi dan mengpajak andauntuk pergi berlibur ke kota dodol ini. Sudahkah anda pergi menikmati sabu-sabu di kota dodol?

Salam Blogger Persahabatan
Omjay

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline