Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

TERVERIFIKASI

Guru Blogger Indonesia

Mensyukuri Nikmat Allah

Diperbarui: 26 Juni 2015   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sholat Tahajud malam ini, seperti biasanya saya membuka laptop, dan lalu membuka program MP3. Mulailah terdengar Q.S. Ar-Rokhman dari dalam laptop saya itu. Enak di telinga dan teduh di hati. Alangkah indahnya bila kita sering mendengarkan kalam ilahi, memahami isinya dan melaksanakannya dalam kehidupan. Tentu kita akan termasuk orang yang senantiasa bersyukur. Mensyukuri nikmat Allah yang luar biasa besarnya. Sehingga tak heran bila Beliau yang diatas menegur kita dengan firman-Nya, Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Saya renungi perjalanan hidup saya. Saya pandangi foto kedua orang tua saya yang sudah almarhum. Tentu mereka ingin anaknya kelak menjadi orang yang berguna untuk sesamanya. Saling berbagi kebaikan dan mengajarkan kebajikan.

Saya masih ingat, ketika ayah masih hidup. Tak pernah sedikitpun beliau marah. Kalaupun beliau marah, marahnya tak terlihat dan biasanya beliau langsung ambil air wudhu lalu sholat. Berbeda dengan ibu. Ibu selalu memarahi kami. Apalagi bila kami malas untuk belajar. Tapi, bila kami ujian, ibulah yang selalu berpuasa untuk kami. Menyiapkan sarapan pagi dan segala keperluan kami. Dari mulai kami bangun sampai kami mau tertidur lagi.

Kini keduanya telah dipanggil Allah. Meninggalkan kenangan yang tak akan terlupakan. Saya bersyukur mempunyai kedua orang tua yang menyayangi saya. Mereka memberikan contoh bagaimana mengarungi kehidupan. Kadang bersahabat, dan kadang kurang bersahabat. Itulah hidup harus dihadapi dengan keluhuran budi. Pandai memadukan tata rasa, tata pikir, dan tata tindakan ke dalam tata krama yang berujung kepada akhlak mulia. Tak banyak orang seperti ini, dan tidak mudah untuk dapat seperti itu.

Mensyukuri nikmat Allah harus menjadi bagian dalam hidup kita. Kadang tak sadar kita kurang bersyukur kepada-Nya. Mengeluh dan hanya mengeluh. Tak pernah kita berterima kasih kepada-Nya. Padahal sudah begitu banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita. Mulai dari nikmat kesehatan, nikmat kekayaan, dan nikmat-nikmat Allah yang lainnya.

Tak terasa adzan subuh sudah berkumandang di masjid. Saling bersahutan antara masjid satu dengan masjid lainnya. Panggilan untuk umat muslim sholat berjamaah. Tapi, mengapa sedikit yang datang ke masjid? Apakah ini tanda kita mensyukuri nikmat Allah??

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline