Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

TERVERIFIKASI

Guru Blogger Indonesia

Ternyata KTSP Jauh Lebih Baik Dari Kurikulum 2013

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Setelah merasakan kurikulum 2013 selama satu semester, dan bercumbu mesra dengannya, ternyata Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang disingkat KTSP jauh lebih baik daripada kurikulum 2013.

Anda tak perlu bertanya landasan ilmiahnya. Sebab ini baru terasakan secara alamiah saja. Sebagai guru pengajar prakarya yang belum bersertifikat prakarya, saya merasakan bahwa sistem penilaian yang dilakukan guru masih rasa KTSP. Tak salah bila kemudian banyak guru yang mengatakan, kurikulum 2013 rasa KTSP.

Semenjak mendapatkan pelatihan kurikulum 2013, kemudian menjadi guru inti, saya merasakan gagal paham tentang kurikulum 2013 yang katanya sangat bagus itu. Saya tak menemukan hal-hal luar biasa selain penilaian yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Ketiga penilaian itu sudah ada dalam KTSP, dan bukan merupakan hal baru.

Hal yang paling tidak saya mengerti adalah ketika guru TIK harus mengajar prakarya. Sementara jam mengajarnya tidak diakui 24 jam dalam dapodik karena mata pelajarannya tidak linier dengan sertifikasinya. Guru TIK menjadi korban kebijakan pemerintah yang tak berpikir matang.

Sebaiknya, pemerintah tak tinggal diam menghadapi permasalahan guru TIK di SMP dan SMA. Juga guru KKPI di SMK. Kalaulah boleh usul, sebaiknya mata pelajaran prakarya dikaji ulang terlebih dahulu, dan disiapkan wadah seperti Musyawarah Guru Mata pelajaran (MGMP). Sesuatu yang dipaksakan akan menjadi tidak baik karena guru tidak bekerja dengan sepenuh hatinya. Seperti cerita kisah Siti Nurbaya yang dikawinkan paksa Datuk Maringgi.

Akhirnya, saya harus berani mengatakan bahwa ternyata KTSP jauh lebih baik dari kurikulum 2013. Guru menjadi jauh lebih kreatif dan mampu mengembangkan dirinya dalam pembelajaran menyenangkan. Tidak seperti di kurikulum 2013 yang membuat guru kurang "merdeka" dalam berinovasi dan berkreativitas. Akh ini mungkin hanya pendapat saya saja yang terlalu lugu dan polos sebagai guru. Bagaimana menurut anda?

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline