Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Jokowi dan Guru TIK di Persimpangan Jalan

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1409635990856099003

[caption id="attachment_321993" align="aligncenter" width="600" caption="Guru TIK di Persimpangan"][/caption]

Ketika bertemu pak Jokowi di sebuah hotel di Jakarta, saya katakan kepada beliau untuk mengembalikan mata pelajaran TIK di kurikulum sekolah. Jokowi tampak tertegun sejenak, dan kemudian memberikan senyuman kepada saya, dan bahasa tubuhnya mengatakan akan mengabulkan permintaan guru TIK dan KKPI se-Indonesia.

Perlu diketahui, guru Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) di SD, SMP, dan SMA serta sederajat dengannya di lingkungan kementrian pendidikan agama sangat galau akhir-akhir ini. Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) di SMK juga mengalami nasib yang sama. Perasaan senasib dan sepenanggungan itu, akhirnya membuat kami para guru TIK dan KKPI berembug di UPI Bandung pada 23 Januari 2014. Terbentuklah organisasi guru TIK dan KKPI yang bernama Asosiasi Guru TIK dan KKPI Nasional yang disingkat AGTIKKNAS. Tapi sayang, agtikknas yang diharapkan dapat menjadi organisasi andalan guru TIK dan KKPI ternyata tidak bisa melayani anggotanya dengan baik, saya pun mengundurkan diri menjadi sekjen Agtikknas.

Dalam perjalanannya, akhirnya saya dan kawan-kawan membentuk komunitas guru tik dan kkpi. Kami mulai mencari celah agar mata pelajaran TIK dan KKPI dikembalikan dalam struktur kurikulum sekolah kita. Perlu diketahui, dalam struktur kurikulum 2013, ada mata pelajaran baru yang bernama prakarya. Mata pelajaran ini menggusur mata pelajaran TIK, dan ribuan guru TIK dan KKPI diminta mengampu bidang studi atau mata pelajaran ini. Banyak guru TIK dan KKPI dialihkan menjadi guru prakarya. Bahkan banyak juga yang diminta menjadi instruktur prakarya.

Melihat kenyataan itu, tentu saja banyak guru TIK dan KKPI protes, dan mereka melakukan dialog dengan pejabat kemendikbud dengan cara melaksanakan atau menggelar kegiatan seminar nasional guru TIK dan KKPI di Gedung A Kemendikbud Senayan Jakarta pada 26 April 2014. Saat itu, kami mengundang pak Nuh, dan pejabat kemendikbud lainnya. Sayangnya, mendikbud di pemerintahan SBY ini tidak bisa hadir, dan membuat guru TIK dan KKPI yang hadir bertambah kecewa.

1427199273537271104

Kekecewaan mereka kemudian dilimpahkan saat dialog dengan kepala pusat kurikulum kemendikbud, pak Ramon Mahondas. Terjadilah dialog yang berat sebelah, dimana kepala pusat kurikulum "dibantai" dalam berbagai pertanyaan dan pernyataan teman-teman guru TIK-KKPI yang hadir. Mereka tidak puas, karena TIK hanya dijadikan sebagai tools dan bukan sebagai sebuah keilmuan atau sains yang wajib diajarkan kepada peserta didik. Dasar-dasar TIK harus diberikan sejak dini kepada peserta didik kita agar mereka tidak menjadi konsumen di bidang TIK. Anda bisa melihat videonya di sini.


14271993042138622852


Sebagai salah seorang guru TIK yang pernah diberi amanah sebagai sekjen Agtikknas, saya berusa keras agar aspirasi kawan-kawan guru TIK dan KKPI dapat didengar oleh orang nomor satu di Kemendikbud. Pada Jumat, 2 Mei 2014, kami melakukan demo besar bersama para mahasiswa untuk menentang kebijakan pemerintah yang tidak adil kepada kami guru TIK dan KKPI. Kami memberikan 10 pernyataan sikap yang dapat anda lihat di sini.

Guru TIK yang baik hati itu mendapat balasan seperti air susu dibalas dengan air tuba. Tujuh tahun lalu, ketika Kementerian Pendidikan menerapkan kurikulum KBK ada hal yang mencapai kemajuan. Dalam struktur kurikulum berbasis kompetensi itu terdapat mata pelajaran baru yang bernama Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dikatakan maju karena ketika itu pelajaran TIK adalah hasil "pencomotan" ekstrakurikuler keterampilan komputer kemudian diganti baju menjadi mata pelajaran wajib, bernama TIK.

[caption id="attachment_321996" align="aligncenter" width="533" caption="Rembuknas guru TIK dan KKPI 2 di UPI Bandung"]

14096367722027662974

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline