Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

TERVERIFIKASI

Guru Blogger Indonesia

Menumbuhkan Karakter Pemenang Melalui Ajaran Olimpisme (1)

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

" SEJARAH DAN FILOSOFI OLIMPIADE KUNO "
(Sebagai Awal Lahirnya Olimpisme)

Berawal dari ditemukan kembali prasasti peninggalan kebudayaan kota Olimpia oleh tentara Jerman pada akhir abad 19.

Sejarah Olimpiade Kuno (776 BC - 394 AD)

Olimpiade, pada mulanya adalah bagian dari ritual keagamaan bangsa Yunani (Greece) dan koloninya untuk menyembah dan memuja Dewa Zeus (dewa penguasa  gunung  olympia /olympus). Setelah dilakukan ritual, selanjutnya dilakukan sebuah festival olahraga yang diikuti oleh ratusan atlit bangsa sebagai penghargaan dan rasa syukur bagi dewa zeus.  Pada mulanya yang diperlombakan adalah lari (192 M, 384 M dan 1344 M), gulat, penthatlon (lompat jauh,lempar lembing, lari 192 M, lempar cakram dan lempar martil), tinju, balap kereta kuda, pancration (gabungan tinju dan gulat), balap kuda, dan lomba lari dengan membawa senjata. Lomba diadakan 4 tahun sekali selama 5 hari di stadion dekat sungai kladeios. Peserta dan penonton yang diizinkan berpartisipasi hanyalah kaum pria. Karena para atlit dianjurkan bertelanjang bulat dalam melakukan lomba dengan maksud untuk menjaga kesucian festival.

Sejarah Olimpiade Kuno ( 1300 BC - 776 BC)

Selama masa perlombaan berlangsung semua aktifitas peperangan dan sikap sikap permusuhan di hentikan dan dilarang. Pemenang diberi penghargaan tinggi yaitu mahkota daun zaitun dengan gelar pahlawan dan dihormati oleh masyarakatnya.Namun pada 393 AD lomba di Olimpia dihentikan oleh Theodore I, lalu kota Olimpia dihancurkan oleh Theodore II pada 426 AD, selanjutnya hancur dan hilang akibat bencana alam.

Filosofi & Nilai- Nilai
Dalam Peyelengaraan Olimpiade Kuno

ü  Selalu menjaga kesucian diri selama bertanding

ü  Kekuatan & kebugaran fisik, ketrampilan dan ketahanan mental (jiwa satria)

ü  Semangat untuk beprestasi

ü  Kejujuran dalam pertandingan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline