Lihat ke Halaman Asli

Perumusan Hipotesis

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Hipotesis diturunkan dari kerangka pemikiran yang memuat teori-teori, dalil-dalil, hukum-hukum, dan penemuan-penemuan terdahulu yang harus di uji secara empirik.

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun hipotesis, yaitu :

1.Menyatakan pertautan antara dua variable atau lebih

2.Dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau pernyataan yang jelas, padat dan spesifik.

3.Hipotesis harus dapat diuji.

Terdapat dua jenis hipotesis yaitu :

1.Hipotesis deskriptif, merupakan jawaban sementara yang berupa pernyataan deskriptif. Untuk itu, lihat rumusan masalahnya apakah memerlukan jawaban yang deskriptif atau tidak.

Contoh

Rumusan masalah : Apa manfaat dari mengkonsumsi susu kambing ?

Hipotesis : Mengkonsumsi susu kambing dapat menyembuhkan penyakit TBC dan Asma.

2.Hipotesis eksplanatif, merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang menghubungkan dua variable atau lebih.

Contoh :

Rumusan masalah :Bagaimana pengaruh penggunaan bij rambutan terhadap kesehatan tubuh?

Hipotesis : Biji rambutan mempunyai kandungan yang bermanfaat untuk mengobati kecing manis

Bila variable yang dihipotesiskan tersebut memiliki sub variabel, maka harus dibuat hipotesis mayor dan hipotesis minor. Bila variable itu terpisah dan bukan merupakan sub variable maka tidak perlu menggunakan hipotesis minor. Dalam Hipotesis tempat penelitian atau objek penelitian tiadak harus dicantumkan karena tidak disebutkan dalam teorinya.

Sumber: Buku Ajar Perkuliahan, oleh Prof.Dr.Suryana, M.Si., Universitas Pendidikan Indonesia, tahun 2010




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline