Lihat ke Halaman Asli

Wijatnika Ika

TERVERIFIKASI

When women happy, the world happier

"Human Form" adalah Masyarakat Sakit yang Terobsesi Menjadi Secantik Boneka Porselen

Diperbarui: 29 November 2020   08:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Human form yang mengerikan. Sumber: koreanfilm.or.ko.kr

In Hyung kecil sangat suka menggambar. Dengan tekun ia menggambar wajah ideal yang diidamkannya jika kelak dewasa. Setiap kali gambarnya selesai, sang Ibu menaruhnya dalam pigura kayu berwarna coklat, lalu menggantungnya di dinding kamar. In Hyung memiliki sejumlah koleksi tentang wajah masa depan di dinding kamarnya. Koleksi gambar In Hyung kecil dipajang dengan pencahayaan khusus layaknya di sebuah pameran seni.

Pada suatu waktu saat In Hyung duduk di tahun akhir SMA, ia dan temannya melakukan konsultasi ke klinik bedah plastik. In Hyung menunjukkan kepada dokter bahwa ia berhasrat agar wajahnya berubah menjadi wajah sebagaimana dalam buku sketsa miliknya. Wajah yang sempurna. 

Namun, sang dokter mengatakan bahwa ia tidak bisa melakukannya. Perlu biaya yang sangat mahal untuk bisa membuat wajah biasa In Hyung menjadi ideal sebagaimana dalam gambar dua dimensi di buku sketsanya. In Hyung kecewa dan ia pulang ke rumah meninggalkan temannya yang menunggu giliran konsultasi.

Di rumah, saat akan malam, In Hyung merupakan sosok paling berbeda dari ibunya, kakak perempuannya dan ayahnya. Ketiga anggota keluarganya telah melakukan operasi plastik dan hidup sesuai kecantikan standar dalam masyarakat. In Hyung mengatakan bahwa ia ingin menjalani operasi juga agar fit dalam kehidupan sosial. 

In Hyung merasa sudah saatnya ia menjalani operasi agar wajah barunya bisa tampil di buku tahunan sekolah sebagaimana kakak perempuannya. Namun, sang ibu mengatakan bahwa jika In Hyung ingin menjalani operasi maka ia harus menggunakan uangnya sendiri. Keluarganya tidak pernah memaksa In Hyung untuk menjalani operasi dan mereka tidak akan memberikan biaya jika In Hyung melakukannya. In Hyung menjadi kesal dibuatnya.

Satu malam, In Hyung sedang menari angin segar di luar. Lalu temannya menghampirinya dan memberikan tas miliknya yang ditinggalkan In Hyung di klinik. Betapa kagetnya In Hyung saat tahu temannya telah melakukan operasi plastik dan wajahnya menjadi sesuai standar masyarakat. In Hyung juga menjadi kesal pada dirinya sendiri sebab tidak memiliki cukup uang untuk segera melakukan operasi plastik yang dapat mengubah hidupnya.

In Hyung seperti terisolasi di dunia manusia yang seluruhnya sudah berubah. Semua orang yang ditemuinya telah menjalani operasi plastik dan tampil dengan wajah impian: wajah lonjong dengan dagu lancip, hidung mancung nan tipis, bibir imut, mata imut berkelopak dengan bulu mata tebal memikat. Seakan-akan, semua orang harus tampil imut agar terkesan anggun dan cantik/tampan sempurna. 

Sementara In Hyung masih hidup dengan wajah bawaan lahir: wajah bulat, mata sipit tanpa kelopak, dan hidung pesek. In Hyung merasa ngeri melihat dirinya begitu berbeda dengan semua orang.

Saat In Hyung berjalan-jalan di luar pada malam yang dingin dan hujan, ia dilingkupi rasa malu dan kesal. Bukan saja pada orang-orang dengan wajah sempurna yang ditemuinya di jalanan, di mana mereka memandang In Hyung sebagai sosok kolot yang belum melakukan perubahan, juga aneka poster yang mempromosikan layanan operasi plastik. 

Saat itulah In Hyung menemukan sebuah poster yang dibutuhkannya. Poster itu berisi informasi mengenai riset tentang metode terbaru operasi plastik. Riset itu membutuhkan partisipan dan In Hyung memilih menjadi partisipan karena ia tidak memiliki cukup uang untuk melakukan bedah plastik.

In Hyung sudah ada di kamar bedah, siap memulai tahap awal transformasi. Setelah dibius, In Hyung bermimpi sedang berada di kamarnya dan ibunya membuka kasa penutup wajah barunya. In Hyung telah bersama wajah impiannya. Sang Ibu meneliti wajah In Hyung yang lebih cantik darinya. Tetapi kemudian sang ibu pergi menjauh seakan-akan membenci wajah In Hyung yang baru. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline