Lihat ke Halaman Asli

Wijatnika Ika

TERVERIFIKASI

When women happy, the world happier

#KimOhNo, Gerakan Sosial Orang Jepang Melawan Kim Kardashian Demi Menyelamatkan Kimono

Diperbarui: 4 Juli 2019   23:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara orang Jepang mengecam Kim Kardashian | instagram @revista_eikyo / @hausvonderbui / @ubjsa / @turuyabu

Kimberly Noel Kardashian alias Kim Kardashian alias Kim Kardashian West, seorang artis, model, pebisnis dan sosialita asal Amerika Serikat ini kembali membuat ulah. Sikap kontroversial terbarunya ini membuat marah warga Jepang, mulai dari warga biasa hingga Walikota Kyoto. 

Apa pasal? Gara-garanya, Kim meluncurkan lini busana pakaian dalam alias shapewear alias underwear dengan nama Kimono. Brand ini terdaftar dengan nama Kimono Intimates Inc.

Padahal, dunia tahu bahwa Kimono adalah sebutan untuk pakaian tradisional Jepang. Kimono juga punya sejarah sepanjang 1.225 tahun.

Merk dagang Kim Kardashian ini sebenarnya ingin menjual underwear untuk mereka yang bertubuh seperti miliknya.

Kita tahu lah tubuh meliuk milik Kim memang menjadi trend terkini di dunia kecantikan, untuk menyelamatkan perempuan dari mengidolakan tubuh kurus kerempeng yang semakin banyak dikecam karena berkaitan dengan masalah kesehatan. 

Kim menggunakan tagar #kimonobody untuk membuat produknya laris manis, tentu dilengkapi dengan foto-foto pada model yang menggunakan produk tersebut.

Setelah dikecam Jepang karena menggunakan nama Kimono untuk produk pakaian dalam miliknya, akhirnya Kim Kardashian mengganti nama brand produknya menjadi Solutionwear. Sumber: theguardian.com

Pilihan nekat Kim dengan menggunakan nama Kimono untuk brand salah satu bisnisnya langsung menuai kecaman orang Jepang. Media sosial seperti Twitetr dan Instagram penuh dengan postingan gambar orang menggunakan kimono dengan tagar #KimOhNo untuk melawan Kim, sekaligus memberikan pelajaran kepada dunia bahwa Kimono adalah kekayaan budaya bangsa Jepang yang nggak bisa digunakan oleh pihak lain. 

Orang Jepang tidak rela jika kelak penduduk dunia mendapati gambar-gambar pakaian dalam alih-alih budaya Jepang saat mengetik kata "Kimono" di mesin pencari.

Setelah dikecam warga Jepang secara berjamaah, Kim juga mendapat surat teguran sekaligus undangan dari Walikota Kyoto, Pak Daisaku Kadokawa agar sosialita kontroversial tersebut berkunjung ke Kyoto. 

Pak Walikota ingin agar Kim memiliki kesempatan menikmati kehidupan kota Kyoto yang masih memegang nilai-nilai luhur bangsa Jepang ditengah gempuran modernitas, termasuk menyaksikan wisatawan asing yang dengan bangga menggunakan Kimono dalam kunjungan mereka ke Kyoto.

Surat dari Walikota Kyoto ini merupakan ajakan "perang" kepada Kim Kardashian dari pemerintah kota Kyoto, karena secara tersirat surat ini memberikan pesan bahwa pejabat Jepang menolak penggunaan nama Kimono untuk brand pakaian dalam milik Kim Kardashian atau di monopoli oleh siapapun demi kepentingan serta keuntungan Pribadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline