WGC (World Gold Council) baru saja merilis laporan Trend Permintaan Emas 2013 pada pertengahan Februari.ini. Laporan ini memberikan perkiraan permintaan emas di berbagai sektor pada tahun 2013. Meskipun laporan ini menggambarkan angka-angka pencapaian yang sudah lalu, namun masih dapat kita gunakan untuk menggambarkan betapa massive-nya permintaan emas tahun lalu dan memungkinkan kita untuk memperbaiki pandangan kita tentang apa yang mungkin terjadi di pasar emas tahun ini.
- Total pemintaan emas dunia di tahun 2013 mencapai 3,756.1 ton senilai USD 170.4 milyar
- Total permintaan perhiasan dunia di tahun 2013 mencapai 2,209.5 ton, naik 17% dibanding tahun 2012. Tertinggi sejak 2008
- Total permintaan emas batangan dan koin di 2013 membukukan rekor baru sebesar 1,645.1 ton, menyerap habis seluruh penjualan emas di ETF (Exchange Trade Fund)sebesar 880.8 ton. Hal ini menunjukkan adanya perpindahan kepemilikan emas dari Barat ke Timur. Emas Batangan secara fisik di keluarkan dari brankas-brankas utama Bullion bank di AS dan Eropa untuk di kirim ke Asia dan dicetak menjadi emas batangan pecahan yang lebih kecil ataupun perhiasan.
Source : WGC
China menjadi focus utama pasar emas di 2013. Secara keseluruhan, permintaan emas di China meningkat dari 807 ton di tahun 2012, menjadi 1,066 ton tahun lalu. Walaupun pertumbuhan ekonomi China diindikasikan melambat tahun lalu dibanding tahun-tahun sebelumnya, penurunan harga emas tahun lalu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat China untuk mengkoleksi emas. Permintaan perhiasan meningkat 29% dan permintaan emas batangan serta koin meningkat 38%.
Di sisi lain, India, walaupun di hantam berulang kali kenaikan pajak impor yang memberatkan permintaan emas di sana, secara mengejutkan permintaan emas di sana tahun lalu tetap meningkat dibandingtahun 2012 dari 864 ton ke 975 ton. Dampak peraturan pajak impor emas yang sengaja dinaikkan oleh Pemerintah dan Bank Sentral India baru terasa di semester II tahun lalu dimana permintaan pada periode itu anjlok hingga hanya 367 ton dibanding semester I yang mencapi 608 ton.
Emerging market lain seperti Turki dan negara-negara Timur Tengah juga menunjukkan kenaikan permintaan emas yang cukup tinggi dari 297 ton di 2012 menjadi 400 ton tahun lalu. Indonesia juga tercatat sebagai negara yang mengalami permintaan kenaikan Emas pada 2013. Tahun lalu permintaan emas batangan di Indonesia naik 36% dari 22.1 ton di 2012 menjadi 30 ton.
Source : WGC
Pada dua sector lainnya yaitu di ETFdan Official Sector (Bank Sentral Negara), permintaan emas terlihat turun bahkan di ETF terjadi negative growth atau penjualan emas besar-besaran.
Pada tahun 2012 terjadi net buy sebesar 279 ton di ETF sedangkan di 2013 terjadi penjualan besar-besaran emas di ETF sehingga terbukukan net sell emas sebesar 881 ton di ETF. Hal ini terjadi seiring membaiknya prospek ekonomi AS menurut beberapa pengamat yang mengakibatkan para investor berbondong-bondong mengatur ulang portofolio investasinya dengan melepas emasnya di ETF dan menanamkan kembali uangnya di pasar saham dan mata uang.
Bank Sentral beberapa negara tetap membeli emas untuk mendiversifikasi cadangan devisa mereka di 2013, namun terlihat ada sedikit penurunan, di 2012 Bank Sentral membukukan net buy emas sebesar 544 ton, di 2013 hanya 369 ton. Namun demikian angka ini belum termasuk kemungkinan adanya penambahan cadangan devisa berupa emas oleh Bank Sentral China, karena sampai dengan saat ini pada laporan resminya, cadangan emas mereka di sebutkan tidak mengalami perubahan dibanding 2012, padahal banyak pihak meyakini mereka menambah banyak cadangan emas di Bank Sentral-nya namun belum dilaporkan. Sehingga kemungkinan besar net buy oleh Bank Sentrak di seluruh dunia lebih besar dari angka yang di release oleh WGC.
Melihat data dan fakta diatas banyak analis yang menyimpulkan bahwa kejatuhan harga emas di 2013 membuat masyarakat di belahan dunia timur terutama di China dan emerging market mulai kembali mengisi pundi-pundi emasnya. Mereka akan siap menampung berapa pun emas yang dijual oleh negara-negara Barat, sehingga harga emas diperkirakan akan tetap terjaga tidak akan jatuh sampai melewati USD 1,200/toz karena begitu harga menyentuh di level tersebut, pembelian akan marak dan membuat harga kembali naik. Kemudian melihat beberapa laporan yang keluar di AS beberapa hari terakhir ini terkait indeks konsumsi, tingkat pengangguran dan penciptaan lapangan pekerjaan baru, nampaknya tanda-tanda perbaikan ekonomi AS masih belum sesuai harapan, sehingga pengakhiran stimulus yang direncanakan tahun ini kembali dipertanyakan. ETF net outflow yang terjadi seperti tahun 2013 lalu diperkirakan tidak akan terulang lagi.
Dari semua uraian tadi sangat wajar jika banyak analis akhirnya merubah prediksi pergerakan emas kedepan dari trend bearish menjadi bullish. Hari ini emas sudah naik di level USD 1340/toz, jauh di atas posisi awal tahun yang berada di level USD 1225/toz.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H