Kampus mengajar merupakan salah satu program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa di seluruh Indonesia untuk terjun langsung ke lapangan guna mengabdi untuk pendidikan di Indonesia. Melalui program ini pemerintah mengajak mahasiswa untuk berkolaborasi bersama guru untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan. Saat ini program kampus mengajar memasuki angkatan ke 7, Sejak di luncurkan pada tahun 2020 Program Kampus Mengajar telah menyasar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di seluruh Indonesia.
Namun, sejak pelaksanaan angkatan keenam, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga diikutkan sebagai tempat mahasiswa memberikan asistensi dan berkolaborasi bersama guru dan kepala sekolah. Saat ini program kampus mengajar menjadi salah satu program dari MBKM yang banyak diminati oleh mahasiswa di seluruh Indonesia, hal ini dikarenakan Program ini memberikan kesempatan kepada Mahasiswa untuk belajar di luar program studi dengan menjadi mitra guru dalam melakukan pengembangan strategi pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan di satuan pendidikan dasar dan menengah. Dengan melaksanakan program ini, Mahasiswa didorong untuk mengembangkan keahlian dan keterampilan abad 21 (berpikir analitis, penyelesaian masalah, kepemimpinan, manajemen tim, kreativitas dan inovasi, komunikasi interpersonal).
Ini merupakan pengalaman pribadi saya mengikuti program kampus mengajar angkatan 7, Saya mendapatkan kesempatan untuk Belajar sambil berdampak di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan yang ada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Program ini bertujuan untuk meningkatkan Kemampuan Literasi dan Numerasi siswa di sekolah. Mengingat saat ini Indonesia menempati peringkat 70 dari 80 negara dengan skor literasi membaca 359. Ini menjadi catatan penting untuk pemerintah dan tenaga pendidik di Indonesia untuk meningkatkan kemampuan literasi. Mengapa literasi sangat penting di dunia pendidikan, hal ini dikarenakan Literasi membantu dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Ketika seseorang terbiasa membaca dan memproses informasi secara sistematis, mereka belajar untuk mengidentifikasi argumen yang kuat, memahami perspektif yang berbeda, dan mengambil keputusan yang bijak.
Melalui program kampus mengajar mahasiswa membuat beberapa Rencana Aksi Kolaborasi untuk membantu meningkatkan minat membaca siswa di sekolah. Terdapat 7 fokus program yang kami laksanakan selama masa penugasan diantaranya program Literasi, Numerasi, Adaptasi Teknologi,Pengelolaan dan Pemanfaatan Buku Bacaan bermutu dan Perpustakaan, Pengelolaan dan Pemanfaatan Pojok Baca , Pelestarian Lingkungan dan Pengembangan Karakter Siswa. Pada fokus program literasi dan numerasi kami membuat media pembelajaran yang memadukan kegiatan belajar sambil bermain, dengan adanya kegiatan ini siswa lebih antusias dan bersemangat dalam melaksanakan pembelajaran karena mereka tidak merasa terbebeni dengan tugas dan materi yang banyak. kami juga memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran seperti menggunakan aplikasi website, salah satunya yaitu wordwall.
Selain pembelajaran di dalam kelas kami juga melaksanakan pembelajaran di luar kelas dengan mengadakan kegiatan Literacy and Numeracy camp dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional. kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari 1 malam dan kami berkolaborasi bersama organisasi pramuka sekolah. Hasil yang didapatkan dari kegiatan kemah literasi dan numerasi ini yaitu kami melihat kegiatan ini seperti wadah mereka untuk refreshing dari kejenuhan pembelajaran setiap harinya. Mereka sangat antusias,bahagia dan bersemangat dalam mengikuti setiap kegiatannya. Materi numerasi dan literasi yang kami kemas dalam bentuk jelajah medan pada malam hari membuat mereka belajar sekaligus bermain di alam. Dengan adanya kegiatan ini peserta didik belajar untuk bekerja sama antar tim dan saling tolong menolong. Fokus program lain yang kami laksanakan yaitu kami melakukan pelatihan pembuatan CV, Revitalisasi Perpustakaan dan Mading serta pengadaan tempat sampah di lingkungan sekolah.
kegiatan ini tentunya tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya dukungan dan kerja keras dari anggota kelompok, kepala sekolah, guru pamong dan bapak ibu dewan guru di sekolah. Seperti hal nya dengan slogan kampus mengajar yaitu "Belajar sambil Berdampak" mencerminkan esensi dari kegiatan ini, yaitu memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan mengajar dan kepemimpinan sambil memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan di daerah-daerah yang memerlukan. Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengalaman praktis di lapangan dan memperdalam pemahaman mereka tentang tantangan pendidikan di Indonesia, tetapi juga berdampak positif terhadap siswa dan sekolah-sekolah yang mereka layani. Dengan mengajar dan terlibat dalam proyek-proyek sosial di komunitas lokal, mahasiswa membantu memperbaiki kualitas pendidikan,sehingga menghasilkan perubahan yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H