Diperpanjangnya kuliah daring menuai beberapa pendapat antar mahasiswa, khususnya mahasiswa ilmu komunikasi. Ada yang merasa aman-aman saja dengan perkuliahan secara daring namun adapula yang kurang mendapatkan feedback terkait pengajaran yang diberikan secara daring(online).
Dunia pendidikan menerapkan pembelajaran secara daring memanglah terbilang baru semenjak adanya pandemi virus Co-Vid 19. Dan aplikasi yang digunakan untuk para guru dan dosen untuk mengajar juga aplikasi yang terbilang cukup asing sebelum ini yaitu dengan aplikasi masing-masing kampus dan memanfaatkan aplikasi seperti zoom cloud meeting dan Google Meet.
Sistem perkuliahan yang hanya menggunakan aplikasi online, zoom meeting dan Google Meet sangat menuai reaksi para mahasiswa.
Dari salah seorang mahasiswa ilmu komunikasi, Taufik menyampaikan bahwa dengan adanya pembelajaran daring, sangat membantu mahasiswa untuk lebih berkreatif lagi untuk medapatkan solusi agar tetap melanjutkan kuliah meskipun tidak secara tatap muka. Karena dengan adanya aplikasi Google Meet dan Zoom dapat mempermudah mahasiswa mengirim tugas dan menerima materi dari dosen.
"Pandemi covid19 muncul secara tiba-tiba sehingga wajar saja sih jika kampus yang belum pernah memakai sistem daring, kurang begitu persiapan. Meskipun agak sedikit terlambat mempersiapkan materi, setidaknya itu sudah sangat membantu pembelajaran. Kemudian untuk berinteraksi dengan dosen juga terdapat aplikas zoom sehingga sudah sangat membantu mahasiswa untuk tetap melakukan pembelajaran dirumah," ungkap Taufik mahasiswa semester 5 tersebut saat diwawancarai di kediamannya pada Sabtu, (26/06).
Berbeda dengan apa yang di sampaikan oleh Sari, adanya kuliah daring justru membuatnya kewalahan serta kebingungan dalam mengerjakan tugas dan dalam memahami materi karena terlalu sering setiap minggu mendapkan file materi dan tugas.
"Jujur saya pribadi sih kurang menyukai pembelajaran daring, lebih merugikan saya sebagai mahasiswa karena saya kesulitan dengan deadline tugas dan kesulitan dalam memahami materi yang harus saya download dan saya baca terus menerus. Terkadang interaksi dengan dosen dengan aplikasi zoom tidak setiap pertemuan, hanya beberapa kali saja. Jadi pembelajaran ini sangat membuat saya harus benar-benar mandiri memahami materi yang diberikan dosen. Dan ditambah lagi dengan kendala internet yang terkadang jaringan tidak stabil saat melakukan zoom," ujar Sari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H