Lihat ke Halaman Asli

Kekhawatiran Opor Ayam

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Ramadhan akan berakhir dalam hitungan jam. Saatnya menyambut dengan meriah. Berbagai kue dan masakan dipersiapkan oleh para ibu. Kue serba rainbow, nastar, coklat, putri salju, kacang siap dikeluarkan dari penyimpanan dan akan menghiasi meja ruang tamu. Tak ketinggalan kehadiran opor ayam yang merupakan menu wajib disetiap rumah.

Namun sayang, seperti tahun lalu, opor ayam hari ini benar-benar di buat resah. Bukan karena salah bumbu racikan, melainkan nasib opor yang belum jelas. Tak hanya opor yang khawatir dengan dirinya. Hal senada juga dilantunkan para ibu pengusung opor ayam.

“Nasib opor ada di tangan para pemimpin negeri ini.”, ujar salah seorang ibu.

Begitulah bunyinya. Mengapa tidak? Pemerintah belum pasti menentukan tanggal 1 Syawal 1433H karena suatu lain hal yang saya pun tidak mengerti sebegitu sulitkah penentuan n̶a̶s̶i̶b̶ ̶o̶p̶o̶r̶ tanggal 1 di jaman secanggih ini. Mungkin karena manusianya belum mampu menggunakan teknologi untuk tujuan mulia, iya kah? Atau teknologinya yang murahan karena dana pembelian alat sedikit sekali dan dana sudah dialokasikan untuk penyusunan naskah pidato?

Entahlah.. Berharap opor tidak khawatir lagi. Semoga.

Salam Opor

TFN #PengusahaLugu Follow twitter saya @taufanwigunawww.tfngroup.biz




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline