Lihat ke Halaman Asli

Wigati Hati Nurani

Guru dan suka menulis

Menjemput Cahaya

Diperbarui: 6 Mei 2023   20:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

MENJEMPUT CAHAYA

Aku reranting patah berserak di setapak jalan kesah
Diterbangkan angin kemana arah membawa
Seperti kayu lapuk dipungutpun tak berguna

Hanya sejarak kaki mengayun jika tak ingat Pemilik Hidup
Adakah cahaya untuk remahan debu sepertiku
Ingin menjemput lalu bersimpuh penuh takjub

Mendekap kilaunya agar tak hilang dimakan usia
Masihkah waktu tersisa untuk sang pendosa
Rabb, aku berserah atas takdir yang Maha Sempurna

Sejuta Bunga, 06 Mei 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline