Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Tiada Maaf? Karena...

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Jaman orangtua saya, ada lagu berjudul “Mengapa tiada maaf” yang dinyanyikan oleh Bob Tutupoli. Di jaman saya, lagu itu saya dengar dari penyanyi spesialis lagu daur ulang Yuni Shara.

‘Mengapa tidak kau maafkan, mengapa ku bertanya...
Mengapa tiada maaf darimu, kutahu pasti hatimu padaku...’

Ah, mengapa tiada maaf?

Karena, menurut Elton John, “Sorry seems to be the hardest words”. Lagu ini pertama kali dinyanyikan tahun 1976 oleh Elton John sendiri, dan dinyanyikan lagi dengan boyband Inggris Blue tahun 2002.

‘It's sad, so sad, why can't we talk it over...
Oh it seems to me, that sorry seems to be the hardest word...’

Lagunya indah, namun tidak seindah kenyataan tentang meminta maaf. Ada yang berkeras hati tidak mau meminta maaf lebih dahulu, ada yang gengsi dan merasa derajat turun karena harus meminta maaf, bahkan ada yang berpantang mengucap maaf karena hatinya telah diselimuti dendam. Begitu juga sebaliknya, memberi maaf kadang menjadi sesuatu yang berat untuk dilakukan.

Hingga, di tahun 1993, si ganteng bersuara serak Bryan Adams ikut bersuara “Please forgive me”.

Please forgive me, I know not what I do...

Please forgive me, I can't stop loving you...’


Bahkan (mantan ?) diva Indonesia Krisdayantipun tidak mau ketinggalan meminta maaf jauh-jauh hari sebelum kabar perselingkuhannya dengan Raul Lemos terungkap. Dalam lagu “Aku wanita biasa”, terselip lirik

Maafkan aku, bila hasratku keliru,

Sulut gairah jiwamu. Ku yang dosakan cinta
kekasih...


Nah lho.. kok bisa ya?

Menyakiti dan tersakiti bukan hanya karena urusan cinta, tapi bisa juga karena masalah lainnya. Jadi, sudahlah, akan lebih baik kalau pihak yang bertikai saling memaafkan. Janganlah karena itu membuat sakit hati seumur-umur. Seperti lirik lagu “Hurt” oleh Christina Aguilera,

I'm sorry for blaming you for everything I just couldn't do,

and I've hurt myself, by hurting you...’

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline