Lihat ke Halaman Asli

Dwi Pakpahan

Perempuan

Putri yang Tak Bersinar Lagi

Diperbarui: 22 April 2021   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.pixabay.com

Kau katakan padaku kalau hidup ini ditentukan oleh uang. Aku hanya diam saja medengarkan perkataanmu. 

Dengan uang, kita bisa melakukan banyak hal dan dihargai. Tanpa uang, manusia tidak akan memandang kita. 

Uang bisa membeli segalanya, uang juga bisa membuat wajah tetap kinclong awet muda.

Sebagai perempuan, kuakui kau memang cantik, dengan wajah oval dan kulit putih yang kau miliki ditambah dengan perawatan yang rutin kau lakukan di klinik kecantikan, penampilanmu bagaikan putri yang bersinar. Kau memang kinclong.

Kau meminum lemon tea yang ada di depanmu, sementara aku tetap dalam posisi mengunci mulutku untuk mendengarkan kelanjutan perkataanmu. 

Perempuan sekarang harus mandiri secara keuangan walaupun masih single supaya kaum adam tidak sepele, katamu lagi.

Uang bisa membuktikan pada orang-orang kalau kita layak dihargai dan dilihat. Uang juga bisa membeli barang-barang mewah. Yah, aku tahu kamu punya banyak cicilan, batinku.

Perkataanmu yang kudengar selanjutnya membuatku terpaksa memasang senyum tipis di wajah.  

Menurutmu, uang itu segalanya, makanya kau sangat senang ketika dipromosikan sebagai manager, dengan begitu gajimu bertambah. Pundi-pundi uangmu semakin bertambah. 

Dan lagi-lagi aku harus menerima dengan pasrah ketika kau membayar tagihan pesanan kita di sebuah kafe mahal itu, aku cukup sadar diri.

Kau memang bersinar Dara layaknya seorang putri, penampilanmu selalu memukau semua orang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline