Lihat ke Halaman Asli

Widya Novianti

Berbagi ilmu dan pengalaman, bermanfaat bagi orang lain.

Mahasiswa PGSD Uhamka Melaksanakan PLP 1 di SDN Pekayon 12 Pagi

Diperbarui: 11 Oktober 2021   16:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Pada tanggal 27 September sampai 1 Oktober 2021, tujuh rekan mahasiswa/i Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Semester 5 dari Universitas Muhammadiyan Prof. Dr Hamka melakukan kegiatan PLP 1 di SDN Pekayon 12 Pagi yang berlokasi di Jl. Raya Jakarta-Bogor No.KM.28, RT.12/ RW.5, Pekayon, Kec. Pasar Rebo, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Kegiatan PLP 1 tersebut tentunya dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku guna mencegah penyebaran virus Covid-19.

SDN Pekayon 12 Pagi berdiri pada tahun 1982 awal berdirinya itu pintu gerbang bukan yang sekarang, tetapi pintu gerbangnya yang di Yonif 201. Jadi sekolah itu dibagi Yonif 201 awalnya. Dulu SD pekayon 12 ini dibelakang TK Yonif sebelah SD. Seiring berjalan nya waktu sekolah SD Pekayon 12 dipake untuk Pemda, karna bagian dari Pemda akhirnya dipake untuk umum. 

Dahulu ada 4 sekolah dalam satu gedung. Pagi Ada SD Pekayon 05 dan siang nya ada SD Pekayon 06, nah pagi Pekayon 12 siangnya Pekayon 13 Jadi ada pagi dan ada siang. Sekitar tahun 2017 di SDN Pekayon 06 bergabung dengan Pekayon 05 akhirnya 06 itu hilang. Untuk Pekayon 12 dan Pekayon 13 yang siang akhirnya Pekayon 13 dihapus. SDN Pekayon 12 Pagi ini telah memiliki sertifikat akreditasi-A. Sekolah ini dipimpin oleh seorang kepala sekolah yaitu Bapak Pipin Arifin yang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh komite dan wakil kepala sekolah yaitu Bapak H. Hasbuloh M.Pd.

Pengenalan Lapangan Persekolahan 1 (PLP 1) merupakan tahapan pertama dimana mahasiswa melakukan proses pengamatan atau observasi dan pemagangan yang dilakukan untuk mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolaan pendidikan di suatu instansi pendidikan. 

Tujuan dilaksanakannya kegiatan PLP 1 ini adalah untuk membangun landasan jati diri mahasiswa sebagai calon seorang pendidik dan memantapkan kompetensi akademik kependidikan melalui beberapa bentuk kegiatan di sekolah seperti kultur dan budaya di sekolah, karakteristik peserta didik, struktur organisasi dan tata kerja sekolah, peraturan dan tata tertib sekolah, serta kegiatan-kegiatan formal maupun semi formal yang terdapat di sekolah tersebut.

Pelaksanaan kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan 1 (PLP 1) ini merupakan kegiatan mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan dilakukan atas dasar tanggung jawab bersama antara pihak kampus, yaitu Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka dengan sekolah tujuan, yaitu SDN Pekayon 12 Pagi, Jakarta Timur.

Latar Belakang Dalam Membangun Kultur Sekolah Yang Positif Untuk Menciptakan Karakteristik Peserta Didik Yang Baik Menurut Bapak Pipin Arifin selaku kepala sekolah SDN Pekayon 12 Pagi untuk membangun karakteristik yang positif yaitu dengan melaksanakan kegiatan beribadah dengan baik yang dipandu oleh guru agama yang dianutnya, selain itu juga pembiasaan karakter yang positif juga harus sesuai dengan pancasila serta menjalankan tata tertib yang ada di sekolah. 

Dalam menegakkan kedisplinan, yang pertama harus tahu terlebih dahulu aturan tata tertib sekolah, baik peserta didik maupun guru. 

Yang kedua, setelah mengetahui peraturan tata tertib sekolah wali kelas maupun guru yang lain akan memberikan pengarahan yang dilakukan setiap hari Jumat. Bagi yang melanggar aturan tersebut biasanya hanya diberikan bimbingan atau arahan.

Arafat Fahlefi selaku guru pamong di SDN Pekayon 12 Pagi yang membimbing mahasiswa menuturkan “Waktu pandemi sekitar hampir 2 tahun yang lalu, posisi bulan Maret kita harus belajar di rumah dengan posisi yang tanpa adanya pelatihan, jadi baik guru maupun siswa tentu kaget dan perlu adanya adaptasi yang baru. Dengan itu khususnya guru dari segi IT masalah pembelajaran sd perlu menyesuaikan sesuatu yang baru. 

Tahun awal pandemi guru maupun siswa harus menghadapi pandemi dan pembelajaran dilakukan dengan keterbatasan yang ada, fasilitas yang kurang, dan awal pandemi siswa harus menggenakan HP, WhatsApp pribadi maupun WhatsApp group untuk pembelajaran ditahap awal. Di tahun kedua guru-guru banyak yang sudah mahir, mampu menggunakan fasilitas internet khususnya untuk goggle form, google classroom, dan WhatsApp group. Penerimaan siswa juga sudah bagus, sudah menyesuaikan, tetapi tentunya ada dampak positif dan negatifnya” Tuturnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline