Lihat ke Halaman Asli

Managing The Nation

Managing The Nation

Bapak Pasar Modal Indonesia, Siapakah Orang Ini?

Diperbarui: 10 Oktober 2020   12:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Virus Corona atau Covid-19 yang telah menjadi pandemi ternyata tidak hanya mengancam Kesehatan tapi juga perekonomian. Ini terbukti dengan pertumbuhan ekonomi hampir seluruh negara di dunia yang terkontraksi dalam. Bahkan, hingga saat ini sudah ada 22 negara yang masuk ke jurang resesi. Resesi terjadi saat perekonomian suatu negara terkontraksi atau tumbuh minus selama dua kuartal berturut-turut.

Terbaru, negara yang masuk ke jurang resesi adalah Skotlandia. Angka resmi yang dirilis menunjukkan bahwa ekonomi Skotlandia berkontraksi 19,6% di kuartal II 2020, setelah sebelumnya ekonomi negatif 2,5% di kuartal I. Skotlandia masuk menambah panjang daftar negara-negara yang masuk jurang resesi yang sebelumnya sudah ada setidaknya 21 negara.

Jika kita melihat kondisi Indonesia, dengan melihat pertumbuhan ekonomi negatif pada kwartal 2 dan 3 tahun ini, maka sepertinya Indonesia juga akan masuk jurang resesi ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, pada kuartal III, perekonomian Indonesia akan mengalami kontraksi hingga minus 2,9 persen. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III akan berada di kisaran minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan resesi ekonomi juga dapat diartikan sebagai tekanan dalam ekonomi baik pada sektor keuangan maupun sektor riil. Munculnya resesi ekonomi, biasanya ditandai dengan sejumlah hal. 

Misalnya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) akan berlanjut dan semakin merata di hampir semua sektor pekerjaan. Lebih lanjut, Bhima menekankan kepada pemerintah untuk mengantisipasi jika resesi ekonomi berlanjut pada 2021 mendatang. Bila berlanjut, akibatnya Indonesia akan mengalami satu fase yang disebut depresi ekonomi. 

"Masih terbuka kemungkinan (depresi ekonomi). Karena penanganan pandemi yang belum optimal sehingga masyarakat masih menahan belanja. Padahal konsumsi rumah tangga merupakan motor utama perekonomian," kata Bhima.

Jika melihat kondisi perekonomian pada saat krisis ekonomi tahun 1998, maka dimungkinkan UMKM yang mampu lolos dari krisis ini. Hal ini terutama karena ukuran usaha UMKM belum terlalu besar sehingga lebih mampu untuk mengambil keputusan lebih cepat karena tidak memiliki beban yang besar dan struktur organisasi yang rumit. Benar memang bahwa banyak UMKM yang tergulung oleh covid 19 ini. Namun demikian dari 800 ribu perusahaan menengah dan 62, 2 juta usaha kecil dan mikro, lebih banyak yang mampu bertahan.

Bangkit dari krisis adalah sebuah keharusan. Namun demikian modal menjadi kendala utama. Banyak sekali alternatif dari pencarian modal ini. Selain pinjaman bank, sebenarnya pemerintah telah mengakomodir melalui bursa saham untuk perusahaan besar dan equity crowdfunding yang memungkinkan UMKM untuk menawarkan saham kepada masyarakat, meski dengan berbagai macam keterbatasan. Jika kita bedah maka equity crowdfunding ini menawarkan segala kelebihan dalam bidang permodalan.

Jika kita berbicara pasar modal di Indonesia, sepertinya kedepan kita akan banyak ketemu dengan beliau. Sosok yang sangat sederhana, yang lahir 42 tahun lalu di Bantul Yogyakarta. Beliau saat ini meniti karir sebagai Chairman Indonesia Equity Exchange dan Managing Director Dr GoPublic, pekerjaan yang setiap hari bergelut dengan permodalan dan pasar modal di Indonesia. Apakah beliau layak kita sebut sebagai Bapak Pasar Modal di Indonesia? Mari kita bahas pekerjaan beliau yang berhasil saya temui di Yogyakarta siang itu.

Dari pagi saya sudah berada di kantor beliau di sebuah pusat perkantoran di Yogyakarta. Namun demikian karena jadwal beliau hari ini harus menyelesaikan zoom meeting dengan salahsatu anak perusahaan PLN, maka saya harus menunggu hampir 3 jam. Lama sekali, namun akhirnya saya bangga bisa bertemu dengan beliau. Mengapa begitu?

Sebagai Chairman Indonesia Equity Exchange, beliau sedang menyiapkan bursa bagi 63 juta usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia. Jika kita menilik dasar kegiatan bagi bursa, maka beliau sedang menyiapkan sebuah pasar modal yang saat ini terbukti mampu menopang 99% perekonomian di Indonesia. Sebagai Managing Director Dr GoPublic keseharian beliau adalah mengantar perusahaan besar untuk masuk dan mendampingi perusahaan mencari modal di pasar modal di Bursa Efek Indonesia, bahkan beliau juga siap untuk membantu perusahaan mencari modal dengan melantai di bursa luar negeri, seperti Singapura, Hongkong, London dan New York. Ada yang menilai bahwa menjadi perusahaan terbuka di bursa luar negeri lebih mudah selain meningkatkan brand awareness bagi perusahaan tersebut, kata beliau menambahkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline