Dokter Go Public, sepertinya sebutan yang terlalu melebih lebihkan menurut saya. Apalagi saat ini baru sekitar 700an perusahaan terbuka di Indonesia. Perjalanan ketemu dengan Dokter Go Public ini bermula ketika terdengar sebuah berita tentang Indonesia Equity Exchange. Mirip kayak Indonesia Stock Exchange.
Indonesia Equity Exchange, makanan apa lagi ini, itulah yang ada dalam benak saya dalam beberapa hari ini. Setahu saya di Indonesia saat ini hanya ada Indonesia Stock Exchange atau IDX, yaitu bursa saham bagi perusahaan yang ada di Indonesia, terus apalagi ini Indonesia Equity Exchange?
Jangan jangan money games, atau MLM dengan sistem piramida, atau investasi bodong yang lain. Harus berhati hati ini, apalagi perusahaan ini menyebut kata Bursa Saham Bagi UMKM.
Sebagai seorang yang merasa peduli terhadap UMKM, saya tergerak untuk mencari tahu dan berusaha mendapatkan sumber yang valid terhadap perusahaan ini.
Perjalanan dimulai dari seorang teman yang namanya disebut sebagai direksi dari perusahaan itu. Saya mengontak beliau akhir bulan kemarin dan berjanji bertemu di Semarang Minggu ini.
Setelah mengatur ulang jadwal, dari Jakarta, hari Rabu, 4 Desember 2019 ini saya sempatkan untuk melakukan perjalanan ke Semarang, ke seorang teman baik saya di tempat kerja saya dulu di Kalimantan.
Menurut beliau, sang Chairman sedang berada di sekitar Magelang Jogja untuk sebuah urusan. Okelah kalau begitu, saya ke Semarang karena saya yakin bahwa beliau adalah orang yang amanah, sehingga saya berharap informasi yang saya dapat valid dan bisa dipertanggungjawabkan.
Rabu pagi diawal Desember ini, jam 8 pagi saya bertemu dengan Pak Sigit, temen saya tersebut. Masih seperti dulu, sangat religius dan memegang teguh pada amanah, meski sekarang rambutnya mulai memutih dan dengan kacamata yang semakin tebal.
Setelah minum teh di stasiun Tawang sebagai pengganjal perut, saya langsung diantar oleh Pak Sigit untuk bertemu Pak Harjono, Chairman Indonesia Equity Exchange.
Jelas awalnya saya menolak, karena saya takut bahwa informasi yang saya dapatkan nanti menjadi tidak obyektif, namun setelah berbicara panjang lebar dan memberikan alasan kenapa saya harus ketemu beliau, saya akhirnya yakin bahwa apa yang dapatkan merupakan informasi yang bisa dipertanggungjawabkan.
Setelah menelpon beberapa kali, akhirnya diputuskan, saya dan Pak Sigit bertemu Pak Harjono di Mall Artos Magelang, jam 12 siang, jadilah hari itu adalah hari saya bersama beliau, seorang yang akhirnya saya simpulkan sebagai seorang yang visoner, terutama dalam rangka menumbuh kembangkan UMKM di Indonesia.