Lihat ke Halaman Asli

Widya Sylvana Putri

Prodi Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta

Deep Learning Menjawab Rekomendasi Coding dan AI Masuk Kurikulum Siswa SD-SMP

Diperbarui: 16 Desember 2024   23:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu'ti di Jakarta Selatan, Senin (11/11/2024) (KOMPAS.com/SANIAMASHABI)

Di era digital yang terus berkembang pesat ini, kecerdasan buatan (AI) dan pengkodean (coding) menjadi keterampilan yang semakin penting bagi generasi muda. AI memungkinkan mesin untuk meniru kecerdasan manusia, dan coding merupakan dasar dari pembuatan program komputer, telah membuka peluang baru di berbagai bidang kehidupan. Kecerdasan Buatan (AI) dan coding dengan cepat mengubah lanskap pendidikan. Dengan mengintegrasikan teknologi ini ke dalam ruang kelas, dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik, personal, dan efektif bagi siswa di segala usia.

Baru-baru ini, wakil presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, menitipkan kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti agar siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) memperoleh mata pelajaran coding, serta kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Rencana memasukkan AI dan coding ke dalam kurikulum SD-SMP adalah langkah maju yang patut diapresiasi.

Namun, implementasi ini tidak lepas dari berbagai tantangan, seperti perlengkapan infrastruktur dan kesiapan guru dalam mengadaptasi pembelajaran berbasis teknologi. Akses terhadap perangkat komputer, internet, dan perangkat lunak yang memadai tentu menjadi prasyarat utama dan tidak semua sekolah memiliki fasilitas yang mendukung pembelajaran teknologi tersebut. Juga tidak semua guru memiliki latar belakang teknologi yang memadai untuk mengajar AI dan coding. Perlu pelatihan intensif dan dukungan yang cukup agar guru dapat menyampaikan materi dengan efektif. Fokus utamanya adalah ketika ada kekhawatiran bahwa terlalu fokus pada teknologi digital dapat mengabaikan keterampilan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung. Mirisnya lagi, masih banyak anak-anak di usia Sekolah Dasar belum bisa membaca, kesulitan berhitung, dan lainnya yang tentu akan menghambat pengimplementasian pembelajaran berbasis teknologi ini. Meskipun begitu, peluang yang ditawarkan dari adanya pembelajaran AI dan coding ini sangat besar. Bahkan Gibran mengatakan, “Jangan sampai kita kalah dengan India. Karena sekali lagi Bapak-Ibu, untuk menuju Indonesia emas kita butuh generasi emas. Kita ingin lebih banyak lagi ahli-ahli coding, ahli-ahli AI, ahli-ahli machine learning, dan lain-lainnya,” kata Gibran saat memberi sambutan dalam rapat koordinasi evaluasi pendidikan dasar dan menengah di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Senin, 11 November 2024. Pernyataan ini mencerminkan kesadaran yang semakin berkembang mengenai perlunya pendidikan teknologi yang relevan dan adaptif terhadap kemajuan zaman.

Selaras dengan permintaan tersebut, saat ini di Pusat Kurikulum dan Pembelajaran sedang melakukan analisis mendalam mengenai deep learning yang menjadi kurikulum di sebagian negara Eropa dan Amerika. Wella Nindya Alvhionita, mahasiswa magang MSIB 7 di Pusat Kurikulum dan Pembelajaran mengatakan bahwa, “Saat ini kami bersama tim juga ditugaskan untuk menganalisis mengenai kurikulum deep dearning di sebagian negara Eropa dan Amerika, juga pembelajaran terkait mengenai kurikulum STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika,”. Hal tersebut tentu menjadi pendorong untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kurikulum yang secara dinamis akan mengalami perbaikan berdasarkan regulasi yang sedang berjalan saat ini. Dikutip dari jurnal “A Survey on deep learning and its applications” oleh Shi Dong, Ping Wong, dan Khushnood Abbas, pembelajaran mendalam (deep learning) sebagai pencadangan dari pembelajaran mesin (machine learning) dan sebagai garis depan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Perkembangan dari aplikasi pembelajaran mendalam melahirkan perkembangan terbaru secara signifikan, seperti speech processing, computer vision, natural language processing, dan medical applications.

Peninjauan dan pembelajaran lebih lanjut mengenai deep learning sebagai jawaban untuk menghadapi tantangan di era industri 4.0. Pembelajaran mendalam (deep learning) merupakan teknologi terkini dalam menyusun argoritma berlapis untuk menciptakan “jaringan saraf buatan” sehingga mampu belajar dan menghasilkan keputusan cerdas dengan sendirinya. Kemampuan profesional yang harus dimiliki dengan berbagai inovasi yang akan meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, manajemen proyek, inovasi mutakhir, dan kemajuan karier memberikan dampak secara masif dengan keterampilan dan keahlian profesional AI.

Mengintegrasikan AI dan coding dalam kurikulum untuk siswa SD-SMP tidak hanya sekedar mempersiapkan mereka untuk masa depan yang penuh teknologi, tetapi juga melatih kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan diharapkan mampu dalam memecahkan masalah. Langkah ini tidak hanya sekedar langkah untuk mengikuti perkembangan global, tetapi juga sebagai upaya untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi tantangan masa depan yang semakin dipenuhi oleh teknologi.

Untuk berhasil, berbagai aspek perlu dipertimbangkan dan diatasi secara matang agar integrasi teknologi ini bisa berjalan sesuai yang diharapkan. Adapun solusi yang bisa ditawarkan berupa peningkatan kompetensi guru dengan mengadakan pelatihan guru secara berkala dan berkelanjutan. Menjalin kerja sama dengan perusahaan teknologi untuk mendapatkan dukungan berupa perangkat lunak, hardware, dan tenaga ahli juga bisa menjadi solusi yang sangat tepat. Selain itu, perlu dilakukan pendekatan yang menyenangkan melalui proyek-proyek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.  Lakukan evaluasi secara berkala untuk melihat sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai dan melakukan perbaikan jika diperlukan. Dorongan oleh pemerintah dan keterlibatan aktif masyarakat sangat diperlukan demi mencapai kesuksesan dalam pembelajaran ini.

Segala bentuk yang menyangkut buatan manusia tentu memiliki sisi positif dan negatif. Namun, bagaimana caranya untuk melihat tantangan-tantangan tersebut menjadi peluang yang justru membawa pengaruh penting dalam keberlanjutan pendidikan Indonesia di masa depan. Memasukkan AI dan coding adalah langkah yang tepat untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi masa depan dengan kondisi teknologi yang semakin canggih. Dengan perencanaan yang matang, dukungan yang kuat, dan kerja sama semua pihak, tantangan yang ada dapat diatasi dan peluang yang terbuka dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline