Desa Doplang Bawen, Kabupaten Semarang,yang terletak tidak jauh dari perumahan saya, merupakan salah satu destinasi favorit jalan-jalan saya. Dari rumah ke Desa Doplang kembali ke rumah dengan jalan yang berbeda, memakan waktu satu setengah jam.
Mengelilingi desa ini tidak akan terasa lelah, karena di samping hawanya sejuk, saya dan suami disuguhi panorama yang elok. Kami melewati ladang jagung, kebun sayur, pesawahan hingga kebun bunga sedap malam.
Saya paling senang ketika melewati kebun bunga sedap malam. Tanaman bunga sedap malam ini menghampar di sepanjang jalan yang kami susuri. Batang bunga yang berbau wangi ini menjulur tegak menampakkan beberapa kuntum bunga berwarna putih.
Namun keindahan alam ini dalam waktu dekat tidak akan lagi bisa kami nikmati. Beberapa patok atau tonggak berwarna merah putih menancap di beberapa bagian di kebun dan pesawahan ini. Patok-patok itu menandakan bahwa daerah ini akan dijadikan jalan tol Bawen-Yogya.
Waktu terus berjalan, zaman pun berubah. Generasi yang akan datang tak akan bisa lagi menyusuri jalan yang permai membuat hati terasa damai.Keindahan alam yang masih perawan dengan jalannya yang terjal dan berliku agan segera berubah menjadi bangunan kokoh, demi mempersingkat waktu .
Jadi sebelum tergerus benda berat yang meluluh lantakkan tempat ini menjadi bangunan tol yang tentunya lebih bermanfaat bagi bangsa ini, saya nikmati setapak demi setapak menyusuri jalan yang becek tergenang air hujan sembari mengagumi asrinya deretan gunung- gunung yang mengelilingi tempat ini.
Desa sunyi dengan udara bersih dan segar, yang penduduknya ramah dan santun ini dalam waktu tidak lama akan menjadi ramai oleh hiruk pikuknya kendaraan dan polusi pun akan menyertai.
Yang bisa saya lakukan hanyalah mengabadikan Keindahannya lewat foto dan menggoreskan rangkaian kata sederhana yang menggambarkan tempat ini. Mungkin puluhan bahkan ratusan tahun yang akan datang keturunan kita akan takjub melihat betapa memukaunya pesawahan, perkebunan yang ada di Desa Doplang Bawen Kabupaten Semarang, sebelum menjadi jalan tol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H