Lihat ke Halaman Asli

widyastuti jati

Dosen UIN Salatiga

Napak Tilas di Pangsar Ambarawa

Diperbarui: 21 Januari 2023   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Nama Panglima Besar Jendral Soedirman tentu sudah tidak asing lagi  bagi rakyat Indonesia. Salah satu kiprah perjuangan beliau adalah ketika melawan Sekutu dalam pertempuran Ambarawa.

 Strategi untuk mengalahkan pihak  Sekutu,  Soedirman yang saat itu masih berpangkat kolonel menggunakan  taktik perang "supit urang".

Peristiwa perang besar pasca kemerdekaan itu dikenal dengan  Palagan Ambarawa. Perang antara rakyat Indonesia melawan Sekutu terjadi pada tanggal 20 Oktober - 15 Desember 1945, diabadikan dalam relief di belakang patung Jendral Sudirman  di Lapangan Turonggo Ambarawa.

Penduduk Ambarawa menyebut Lapangan ini  Pangsar (singkatan dari Panglima Besar).  Tempat ini sangat nyaman untuk olah raga jalan kaki. Selain  teduh karena dinaungi oleh pepohonan yang rindang, pemandangannya pun sangat bagus.  Sembari  berjalan, kita bisa melihat gagahnya Gunung Merbabu, Gajah Mungkur dan Telomoyo di arah Selatan. Jika kita melihat ke arah utara, bisa melihat Gunung Ungaran dan Kendali Sodo yang memesona.  Hamparan rumput hijau yang luas menambah sejuk dan segarnya suasana .

Mengelilingi lapangan ini lima kali memakan waktu satu jam. Tempat yang nyaman untuk pendinginan, di sebelah patung Jendral Sudirman. Sambil beristirahat kita bisa melihat relief yang ada di belakang  patung. Relief ini menggambarkan peperangan di Ambarawa. 

Kita bisa melihat banyak pahlawan yang gugur di medan perang , para perempuan bergotong royong menyediakan makanan untuk para tentara Indonesia yang berperang. Di relief itu juga digambarkan bagaimana para tentara Indonesia berperang dengan strategi "supit urang"; dipimpin oleh Kolonel Soedirman.

Harapan saya, semoga relief yang mengandung sejarah ini bisa abadi, sehingga  generasi yang akan datang tidak akan pernah melupakan betapa besar pengorbanan para pahlawan.Mereka rela kehilangan nyawa demi mempertahankan kemerdekaan Negara Indonesia.

Jika Anda  mengunjungi Ambarawa, sempatkan untuk berjalan- jalan di Lapangan Turonggo sembari napak tilas  mengenang perjuangan para pahlawan yang berperang melawan Sekutu di Ambarawa.

O ya dekat lapangan Turonggo ada bangunan tinggalan Belanda yang bernama Beteng Pendem atau Beteng Wilhelmina, akan saya ceritakan di lain kesempatan.

Terima kasih sahabat kompasiana yang sudah mampir , salam sehat.

Sumber : Bebarapa prasasti pada relief  sekitar patung Panglima Besar Sudirman

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline