Ketika suami pensiun, banyak perubahan yang terjadi. Tidak heran saat pensiun bisa membuat pria merasa tersesat, kesepian dan lebih tergantung pada pasangan. Sebagai istri kita harus paham dan lebih intens mendampingi agar bisa meluruskan langkah, dan suami pun tidak merasa kesepian.
Berbagi aktivitas yang sama-sama disukai, akan menurunkan ketegangan. Karena ada banyak waktu luang yang bisa dihabiskan bersama, salah satunya adalah olahraga jalan kaki. Aktivitas ini sudah kami lakukan sejak puluhan tahun yang lalu, tetapi tidak pernah bosan karena kami selalu mencari rute yang berbeda.
Olahraga jalan kaki senbari bertadabbur alam, menikmati keindahan ciptaanNya, dan udara yang sejuk selain menyenangkan, menyehatkan juga tidak banyak memakan biaya. Cocok bagi suami yang sudah pensiun.
Hal lain yang harus dilakukan ketika suami pensiun adalah komunikasi yang baik. Menurut Phyllis Moen, profesor sosiologi di University of Minnesota, suami yang pensiun dengan istri yang masih bekerja kebanyakan memiliki konflik, hal ini dikarenakan adanya peran gender tradisional yang mengikat.
Untuk mencegah hal tersebut, yang saya lakukan adalah selalu mengkomunikasikan semua hal yang terjadi agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Dengan menghadapi bersama setiap fase atau perubahan dalam pernikahan, akan terasa lebih ringan. Dan yang paling penting menurut saya, di usia senja ini adalah meningkatkan ibadah, karena akan membuat hidup lebih tenang, tenteram dan banyak mensyukuri nikmat Allah.
Saat usia menua, akhirnya akan hidup berdua saja dengan pasangan. Oleh karena itu kesehatan jasmani dan rohani harus dijaga. Usia yang tersisa hari ini sebenarnya sangat berharga, karena esok hari mungkin bukan menjadi bagian kita.