Lihat ke Halaman Asli

Bunda Widya

Pensiunan

Peran Jasad Renik dalam Pembuatan Bahan Bakar Nabati dan Penanganan Limbahnya

Diperbarui: 6 Januari 2022   05:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu pabrik bioetanol di Indonesia, PT Indo Acidatama (Foto Acidatama.co.id). 

Berbicara tentang Bahan Bakar Minyak dari dulu hingga sekarang tidak akan pernah ada habisnya. Terutama jika dikaitkan dengan isu lingkungan. 

Penggunaan BBM jenis pertalite dan pertamax yang memiliki nilai oktan lebih tinggi dari premium, sebagai salah contoh untuk memperbaiki kondisi lingkungan di sekitar kita. 

Sebenarnya di beberapa negara misalnya Brasil sudah sejak lama mereka menggunakan bahan bakar nabati yang lebih ramah lingkungan. Bahan bakar ini yaitu bioetanol yang produksinya berasal dari bahan terbarukan. 

Bahan bakar nabati ini sudah lama menggantikan bahan bakar minyak yang berasal dari fosil yang dianggap  memiliki dampak buruk terhadap lingkungan. 

Sementara di Indonesia penggunaan bahan bakar nabati masih sebatas wacana dan jika ada yang sudah pada tahap aksi tetapi belum diterapkan secara menyeluruh. 

Brasil adalah negara dengan produksi bahan bakar etanol kedua terbesar di dunia selain Amerika Serikat, sekaligus pengekspor terbesar bahan bakar etanol. Sebesar 87,8 persen bioetanol dunia dihasilkan dari dua negara ini. 

Demikian sekilas gambaran peran pentingnya penggunaan bahan terbarukan dalam kaitannya dengan pengelolaan lingkungan. Namun di bawah ini sekilas kita simak tentang peran jasad renik dalam pembuatan bioetanal dan pemanfaatannya limbahnya.

Peran Jasad Renik.

Dalam fermentasi bioetanol, mikroorganisme atau jasad renik sangat berperan. Pada umumnya jasad renik yang digunakan adalah dari jenis khamir yaitu Saccharomyces sp. 

Selain khamir juga jenis bakteri dapat digunakan sebagai inokulum untuk fermentasi etanol. Jenis bakteri yang bisa digunakan untuk memproduksi bioetanol yaitu bakteri Zymomonas mobilis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline