Lihat ke Halaman Asli

Sesal

Diperbarui: 7 Juli 2015   14:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

seperti malam malam kemarin

kukenangkan engkau lewat serpihan kursi bambu tua yang deraknya pekak

dengan secangkir sunyi dan kepulan angan yang seringkali tersesat

kita kencani sebuah gitar tua dan melumatnya dalam irama

 

tawamu serenyah gorengan musim dingin

dongenganmu tak mengenal kata akhir

lalu kita berjalan menapaki kata

dengan butiran huruf yang kueja  menjadi sajak tanpa jeda

 

sedang apakah kau disana

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline