Lihat ke Halaman Asli

Pengorbanan CEO Apple Tim Cook Dengan Mengaku Gay Kepada Publik

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CEO Apple Tim Cook (Sumber: Business Week)

[caption id="" align="alignnone" width="630" caption="CEO Apple Tim Cook (Sumber: Business Week)"][/caption]

Kamis (30/10/2014) waktu setempat, warga Amerika Serikat (AS), digegerkan dengan pengakuan dari CEO Apple Tim Cook. Dimuat dalam bentuk opini di Business Week edisi online, CEO yang ditaksir memiliki kekayaan sebesar 400 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,8 triliun ini mengaku bangga menjadi gay.

“Selama bertahun-tahun, orang-orang di sekitar saya tahu jika saya gay. Bahkan, banyak kolega saya di Apple tahu tentang itu,” tulis pria kelahiran 1 November 1960 yang mengambil alih tampuk kepemimpinan Apple dari Steve Jobs pada 24 Agustus 2011.

AS termasuk negara yang mulai menerima kesetaraan dalam hal hak-hak kaum LGBT untuk diperlakukan sama di semua bidang. Ini dibuktikan dengan dinyatakannya Defence of Marriage Act (DOMA) inkonstitusional dan memberikan hak kepada kelompok LGBT untuk menikah dan diakui secara sah serta diperlakukan sama dengan pasangan menikah beda jenis kelamin. Pengakuan ini juga menyentuh ke imigrasi yang memperkenankan warga AS membawa pasangan sesama jenis untuk menikah dan menetap di Negara Paman Sam.

Walaupun sudah ada pengakuan mengenai hak kesetaraan tidak semua negara bagian di AS menerima pernikahan sesama jenis. Contohnya di negara bagian Florida. Selain belum sepenuhnya diterima, ada banyak insiden ketika sejumlah remaja yang diketahui gay atau lesbian yang mendapat perlakuan buruk dan akhirnya memilih bunuh diri.

Seorang remaja bernama Jamey Rodemeyer asal Buffalo New York memilih bunuh diri setelah tak tahan diejek dan di-bully oleh teman-teman sekolahnya karena diejek dengan kata-kata “gay”. Ia berusaha mencari pertolongan di dunia maya. Namun apa daya yang diterimanya adalah ejekan dan makian yang menyakitkan hati.

Cook mengaku sebagai pribadi yang sangat menghargai privasi. “Saya bukan aktivis. Namun jika itu lebih penting maka saya rela mengorbankan kehidupan dan privasi saya,” tulisnya.

Sejauh mana dampak pengakuan Cook itu? Dari sejumlah discussion board di sejumlah media seperti CNN, pengakuan lulusan Auburn University dan Duke University itu tidak terlalu dianggap serius meski banyak yang mengaku terkejut. Tidak sedikit pula yang memberikan acungan jempol dengan mengatakan kehidupan heteroseksual tidak memberikan kontribusi yang membantu kemaslahatan dengan tingkat perceraian rata-rata 50 persen di kalangan pasangan heteroseksual.

Pengorbanan Cook ini boleh dibilang terbilang berani jika melihat warga AS masih terpecah mengenai penerimaan kaum gay di masyarakat. Dalam sebuah artikel yang dimuat di bsa-discrimination.org, meski pandangan warga AS masih mendua mengenai homoseksualitas yang dianggap dosa, namun 72 persen responden mengaku agama memberikan kontribusi terhadap pandangan negatif  mengenai kehidupan komunitas gay dan lesbian.

Sejauh ini dampak pengakuan Cook terhadap harga saham Apple tidak terlalu berpengaruh. Mungkin karena brand Apple sudah melekat di kalangan para penggemarnya sehingga kehidupan pribadi dari CEO yang mengaku gay tidak menjadi perbincangan hebat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline