Lihat ke Halaman Asli

I Gusti Made Widya Sena

Semoga harmoni sll

Manfaat Yoga Bagi Kesehatan Fisik & Psikis Anak

Diperbarui: 6 Agustus 2020   13:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

    Saat ini kehidupan anak dan dunianya layaknya seperti dua sisi dalam sekeping mata uang logam. Antara anak dan dunianya saling bertolak belakang, tidak sinergi dalam keharmonisan. Hal ini dikarenakan sebagian anak sudah jauh dari kehidupan dunia yang sebenarnya, dunia yang penuh dengan aktivitas bermain, warna canda dan tawa. 

     Aktivitas bermain ini sangat penting bagi anak dalam pertumbuhan dan perkembangan semua saraf dalam tubuhnya, baik itu pengetahuan, rangsangan dan nilai. Bermain adalah bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak karena anak akan dapat belajar menentukan dan mengambil keputusan dengan cepat.

     Seiring perkembangan jaman biasanya anak akan dituntut dengan berbagai tuntutan yang tinggi dalam hidupnya, seperti prestasi akademik di sekolah maupun di luar sekolah, hal ini menyebabkan anak akan merasa jauh dari dunianya dan terkekang selama menjalani kehidupan sebagai anak-anak.

     Stress yang dialami anak-anak biasanya terjadi karena antara tubuh fisik dan psikis anak berjalan tidak normal. Untuk itulah selain memegang peran yang penting, orang tua dan lingkungan juga harus memahami fisik dan jiwa anak dalam menerapkan berbagai bentuk pola pendidikan yang cocok bagi anak.

     Ini penting, karena dengan begitu anak akan mudah dalam beradaptasi dengan lingkungannya dan berangsur-angsur melepaskan dirinya dari stress. Bentuk dan pola pemahaman pada anak tidak hanya dalam memberikan pendidikan, namun juga dalam model yang lain seperti memberi perhatian dan kasih sayang yang cukup, nutrisi dan kesehatan.

     Kesehatan sebagai salah satu modal penting bagi anak akan dapat diwujudkan jika dalam keseharian hidupnya, anak merasa kebahagiaan dalam tubuh dan jiwanya. Dan yoga untuk anak adalah salah satu jalan yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam mengaktifkan kembali keceriaan pada tubuh, pikiran dan jiwa anak-anak, dengan melakukan yoga yang teratur (abhyasa) dan disiplin (sadhana) maka anak-anak akan merasa tubuh, pikiran dan jiwanya akan mengalami keseimbangan dan kedamaian. 

     Yoga ditujukan pada setiap anak, tanpa terkecuali yang tidak hanya bagi anak-anak yang kematangan emosinya sudah baik namun juga bagi anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus seperti autis, disleksia dan hiperaktif, karena biasanya anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus pada umumnya memiliki diskoneksi pada tubuhnya dan memiliki gangguan akan instruksi dari luar.

     Sebaiknya dalam melakukan yoga anak waktu mempraktekkannya tidak lebih dari 45 menit. Berbeda dengan remaja dan dewasa yang bisa melakukan yoga sekitar 60 s.d 90 menit. Hanya 30 menit yang digunakan untuk melakukan yoga anak (mulai dari mantra/doa, pranayama, pawanamuktasana, asanas, shavasana dan meditasi) 15 menit sisanya dapat dilakukan dengan memberikan dongeng dan permainan pada anak sehingga mood anak-anak menjadi baik dan ceria.

     Ketika anak-anak melakukan yoga, asanas yang paling mudah diberikan adalah bentuk asanas yang tidak terlalu sulit dan rumit bagi anak dalam mempraktikkannya. Pemberian praktik asanas ini alangkah lebih berwarna jika juga diselingi dengan suara asanas yang dipraktikkan agar anak-anak gembira saat melakukannya.

     Sebagai contoh melakukan pose asanas bhujangasana dengan dilengkapi suara mendesis seperti ular, menirukan suara kucing saat melakukan pose marjariasana, menyuarakan suara sapi saat melakukan pose bitilasana, menirukan bentuk pohon saat melakukan pose vrksasana, dan berbagai pose asanas lainnya yang dapat membangun suasana ceria, kreatif, responsif dan kasih sayang yang tulus sehingga anak-anak merasa aman dan nyaman dalam melakukannya. Ketika anak-anak sudah aman dan nyaman dalam melakukan berbagai pose yoga, maka mereka akan mendapatkan manfaat kebaikan yang dapat di gunakan dalam menjalani keseharian hidup, memahami dirinya sendiri dan mengelola stress. Kebaikan yang diperoleh tersebut lambat laun akan memberi dampak yang positif bagi peningkatan auto imun tubuh anak dan keseimbangan jiwa anak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline