Lihat ke Halaman Asli

widya puspa

Mahasiswa S1 Ilmu Politik UNIVERSITAS AIRLANGGA

Women Support Women Feminism Garis Keras

Diperbarui: 30 Juni 2022   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bagi perempuan pasti tidak asing dengan kata seperti ini "Kita kan perempuan nanti ujung-ujungnya di dapur juga" yang lebih miris kata itu sering keluar dari mulut sesama perempuan, tidak heran karena di Indonesia sadar atau tidak sadar masih saja lekat dengan budaya patriarki yang menganggap bahwa kodrat wanita tidak jauh dari dapur, kesal jelas iya tetapi bukan berarti saya menyepelekan ibu rumah tangga, Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang mulia dan justru butuh banyak keahlian. Akan tetapi, perempuan juga tetap berhak untuk bisa meraih cita-citanya, berkarya, dengan kebebasannya, berfikir dan bahkan memimpin. Karena itu untuk menciptakan perempuan yang bahagia itu, paling tidak harus dimulai dari support lingkungan terdekat, seperti keluarga bahkan sesama perempuan itu sendiri. 

Bayangkan jika setiap keluarga mengaplikasikan hal tersebut, maka akan ada banyak perempuan yang kuat dan bisa menjadi support system bagi keluarganya dan juga orang lain. langkah awal yang bisa kita lakukan dimulai dari mendengarkan. Mendengarkan aspirasinya, mimpinya, gagasannya, dan semua pemikirannya. Lalu coba juga untuk berempati terhadap perasaannya dengan tidak memaksakan argumen. Atau jika tidak bisa melakukan semua hal tersebut, cukuplah diam tanpa harus berkata yang dapat melukai hatinya. sedikit demi sedikit kita mulai hapus pemikiran kuno tentang perempuan yang masih saja ada di negara kita mulai dari lingkungan sekitar kita. 

Women support women yang terjadi di Indonesia sebenarnya sudah cukup baik yang artinya perempuan di Indonesia sudah melek akan isu-isu dan membela sesama perempuan, tetapi pada posisi tertentu personal to personal yang cukup disayangkan masih sangat buruk untuk kata support masih banyak perempuan yang masih menyerang sesama perempuan dengan keberagamannya seperti "kok bajunya terbuka sekali" hal ini yang sangat disayangkan. 

Kita sebagai perempuan seharusnya lebih mengerti akan sesama perempuan. Tidak menjatuhkan satu sama lain yang dimana ini harus dilakukan agar kita tidak tertindas dengan budaya patriaki. Feminism yaitu berani, kita perempuan, kita berani. Berani melawan segala apapun tentang perempuan. Kita semua berhak mendapatkan kedudukan dan juga keadilan tidak ada yang tertindas , tidak ada yang terbawah. Kita sebagai perempuan memiliki kesetaraan dan keadilan untuk hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline