Jember -- Nitrogen, sebagai salah satu unsur penting dalam kehidupan, menjadi fokus utama dalam pembahasan mikroorganisme penambat nitrogen. Nitrogen berperan penting dalam pembentukan senyawa esensial seperti protein, DNA, dan RNA. Namun, kebutuhan nitrogen tanaman yang terus meningkat menghadirkan tantangan besar, terutama dengan keterbatasan sumber nitrogen di dalam tanah.
Dr. Kukuh menyoroti pentingnya mikroorganisme penambat nitrogen sebagai solusi untuk mengatasi keterbatasan nitrogen di tanah. Tanaman memerlukan nitrogen yang diekstraksi dari tanah untuk mendukung pertumbuhan optimal. Sayangnya, sumber nitrogen alami semakin lama semakin tidak mencukupi, sehingga penggunaan pupuk sintetis menjadi salah satu cara untuk meningkatkan produksi. Meski demikian, penggunaan pupuk dalam skala besar seringkali tidak seimbang dengan kebutuhan yang terus bertambah, sehingga diperlukan solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan ini.
Salah satu alternatif yang diusulkan adalah penggunaan mikroorganisme penambat nitrogen. Mikroorganisme ini mampu mengubah nitrogen atmosfer yang melimpah menjadi bentuk yang dapat diserap oleh tanaman. Dengan kadar nitrogen di udara mencapai 78%, sebagian besar dalam bentuk gas N yang tidak dapat dimanfaatkan langsung oleh tanaman, mikroorganisme ini menjadi kunci penting dalam pemenuhan kebutuhan nitrogen secara berkelanjutan.
Selain itu, teknologi rekayasa gen hijau turut diperkenalkan sebagai langkah inovatif untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan nitrogen. Pendekatan ini memberikan harapan besar bagi industri pertanian, terutama dalam mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia yang tidak ramah lingkungan. Mikroorganisme penambat nitrogen menjadi elemen strategis dalam mendukung terciptanya pertanian berkelanjutan.
Pendekatan berbasis mikroorganisme ini tidak hanya membantu mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga mampu meningkatkan produksi pangan guna memenuhi kebutuhan populasi yang terus berkembang. Solusi ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan sistem pertanian modern yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H