Lihat ke Halaman Asli

Bagian Mobil yang Sering di "Anak Tirikan"

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sebagai pengguna mobil pastinya kita mau tidak mau harus merawatnya, agar mobil tetap enak dipakai dan tetap aman dan nyaman saat dikendarai. Mulai dari dapur pacu alias mesin, ruang kabin, bahkan detail-detail peralatan darurat pun seperti dongkrak harus kita periksa. Namun sayangnya meskipun kita sudah merasa benar dalam melakukan perawatan terkadang ada bagian-bagian penting di mobil yang sering terlupakan bahkan seperti di "anak tirikan".

Apa sajakah itu?


  1. Ban Serep : Betul, rata-rata orang yang memiliki mobil suka melupakan bagian yang satu ini. Bahkan jika salah satu dari empat roda belum kempes pasti tak terpikirkan si ban serep tersebut. Lakukanlah pengecekan rutin terhadap ban serep, seperti pengecekan angin dan membersihkannya. Lakukanlah pengecekan sekitar dua bulan sekali, periksa tekanan anginnya, bersihkan jika kotor, namun beberapa tipe mobil ada yang menggunakan cover ban serep atau disimpan dalam bagasi jadi terhindar dari kotoran. Lakukanlah rotasi ban serep, agar ketika gundul nanti habisnya seimbang, tapi beberapa jenis mobil ada yang ban serepnya beda dengan keempat roda yang terpasang, ukurannya lebih kecil dan lebih tipis yang bisa digunakan pada kecepatan maksimal 80/km, bagi ban serep seperti ini tidak usah dirotasi.
  2. Air Wiper : Terkadang kita sering membiarkan tangki air wiper kosong karena kita cukup mengandalkan turunnya air hujan saja. Tapi ini menjadi masalah jika tiba-tiba kita melewati jalan yang sangat berdebu dan kaca kita tertutup oleh debu, jika kita menyalakan wiper tanpa basuhan air dapat berpotensi baret untuk kaca mobil kita. Tetap isi tangki air wiper mobil kita, apapun itu kondisinya untuk jaga-jaga. Biar lebih sip lagi jika air wiper tersebut kita campur dengan cairan khusus untuk wiper mobil, jangan campur dengan shampo mobil karena dapat mengendap di tangki air wiper yang berpotensi membuat selang air wiper menjadi mampet.
  3. Accu/Aki/Baterai Mobil : Bagi yang menggunakan aki MF atau sering disebut "aki kering" mungkin tidak masalah. Yang menggunakan aki basah ini perlu lebih perhatian khusus, terkadang kita lupa mengecek ketinggian air akinya, dan akhirnya kita baru mengecek saat mobil kita mogok yang disebabkan aki sudah kering yang menyebabkan soak. Periksa aki mobil seminggu sekali, cek ketinggian airnya, jika kurang maka tambahkanlah dengan air aki. Periksa juga apakah ada kerak-kerak putih disekitaran terminal + dan - aki, jika ada kerak tersebut bersihkanlah karena jika kerak ini menutupi salah satu atau kedua kutub tersebut maka akan menggangu aliran listrik mobil yang berefek seperti mobil agak sulit distarter padahal aki belum saatnya ganti (ini untuk jenis aki kering atau aki basah).
  4. Air Radiator : Maraknya terjadi mobil overheat dan mogok mengeluarkan asap disekitaran mesin disebakan mesin "haus" atau air radiator yang kering. Entah malas untuk memeriksa atau lupa akan kehadiran sistem pendingin yang satu ini. Periksalah air radiator sebelum anda menggunakan mobil tersebut setiap hari, saat anda ingin berangkat ke kantor atau pergi ke tempat tujuan sempatkanlah lima menit saja untuk memeriksa air radiator. Radiator mobil yang sehat tidak cepat habis dalam sehari, paling kurang-kurang sedikit, jika mobil dipakai tak sampai seharian namun tiba-tiba air radiator tinggal setengah mungkin ada kebocoran atau kerusakan sistem pendingin mesin mobilnya. Sebaiknya gunakanlah radiator coolant, jangan air keran biasa, karena dengan menggunakan radiator coolant dapat melindungi bagian-bagian radiator dari karat. Kalau saya pribadi,  terkadang saya menggunakan air mineral untuk menambah air radiator, tapi sebaiknya tetap gunakan radiator coolant.


Empat point tadi yang sering di "anak tirikan" pada mobil, semoga bermanfaat bagi anda semua.

Tetap budayakan keselamatan berkendara...

Terimakasih...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline