Pada era Kurikulum Merdeka aksi nyata sebagai praktik baik adalah hal yang perlu dilakukan oleh jajaran pendidikan. Sebagai contoh tarian jemari Supriyoko sebagai penulis cerita Empat Sekawan pada buku Mutiara Lereng Lawu akhirnya menuju multi literasi pada acara Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke 79.
Tampilan teatrikal drama dengan judul Pari Gaga Kang Dadi Cikal Bakal menjadi tonggak sejarah aksi nyata yang ditampilkan keluarga besar SMP Negeri 1 Parang. Pementasan yang mengangkat asal-usul Desa Pragak dan kisah perjuangan warga Pragak dengan saksi sejarah Watu Song yang menjadi ikon perjuangan melawan Belanda saat agresi kedua.
Gotong royong menjadi landasan bergerak dalam pementasan tersebut peserta didik, guru, dan karyawan terlibat. Tokoh-tokoh utama cerita diperankan oleh Drs. Edi Susilo, Sarmun, S.Pd, Suwadji, S.Pd, Daniel Nuswantaradi Agus Suminarso, Budi Prastyo, M.Pd., Purwanto, S.Pd.
"Ini momen bersejarah yang ditorehkan SMP Negeri 1 Parang dapat berperan dalam kemeriahan peringatan hari kemerdekaan" kata kepala sekolah Suparno, S.Pd., M.Pd. Selain itu Supriyoko sebagai penulis naskah mengatakan "Ini dalah amanah untuk kita semua sebagai generasi yang mengisi kemerdekaan"
Teatrikal ini diangkat dari buku Mutiara Lereng Lawu yang merupakan kumpulan sejarah asal-usul desa di Kabupaten Magetan yang terbit tahun 2021 melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Magetan.
Warga SMP Negeri 1 Parang telah mencetak prasasti emas dalam momen peringatan hari kemerdekaan ini. Salam Nusantara Baru, Indonesia Maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H