Lihat ke Halaman Asli

Widyanti Yuliandari

Blogger, ASN, Penulis buku

Dua April dan Gadis (yang Didiagnosa) Autis

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LATE POST:

Dua april kemarin, tidak bisa ditahan saya terkenang padanya. Gadis cilik, yang ketika saya kenal berusia sekitar 5 tahun. Dia sempurna di mata saya.

Tubuh berisinya...

Pipi bak bakpaonya...

Kulit putihnya...

Rambut kemerahannya...

lengkap dengan segala tingkah polahnya yang kerap saya perhatikan saat itu.

Dita, namanya.

Mendapat diagnosa sebagai individu autistik. Saya tidak tahu benar atau salah, tepatnya saya cukup meragukan diagnosanya.

Katanya perilakunya cenderung hiperaktif, namun saya tak pernah melihatnya demikian. Selama beberapa bulan hampir setiap hari saya melihatnya, saya tak pernah melihat perilaku hiperaktifnya. Atau orang salah memahami bagaimana perilaku tergolong hiperaktif? Saya bukan profesional di bidang ini, dan saya hanya bertanya-tanya.

Ah, saya kangen dia. Entah dimana dia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline