Diawal tahun 2020 ini dunia digegerkan dengan munculnya suatu virus yaitu virus Corona. Indonesia merupakan salah satu negara yang terinfeksi virus Corona ini. Dilansir dari CNN Indonesia, sampai saat ini (18/04/2020) "Jumlah pasien positif Covid 19 di Indonesia mencapai 6,575 kasus. Dari jumlah itu 582 orang meninggal dunia dan pasien sembuh sebanyak 686 orang".
Rantai penularan virus Corona sangat cepat. Hal tersebut menimbulkan dampak pada semua bidang di indonesia salah satunya bidang pendidikan.
Pada tanggal 24 Maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) bapak Nadiem Makarim mengeluarkan surat edaran (SE) tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan ditengah wabah virus Corona. Salah satu isi surat edaran tersebut yaitu pembelajaran untuk sementara waktu akan dilaksanakan dari rumah melalui pembelajaran daring atau jarak jauh. Begitu pula dengan pembelajaran matematika.
Dikutip dari CNBC Indonesia(25/3), Pada surat edaran diintruksikan "pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan".
Namun pada kenyataan pembelajaran yang dilakukan kurang efektif, masih banyak guru yang hanya memberikan tugas dan tugas kepada anak. Dengan menumpuknya tugas dan tanpa bimbingan guru dalam menyelesaikan tugas, dapat menjadi sebuah beban untuk anak. Apalagi dalam mata pelajaran matematika yang sangat memerlukan bimbingan dari guru.
Matematika merupakan mata pelajaran yang bersifat abstrak. Matematika sulit dan tidak disenangi siswa bukanlah pandangan yang baru dalam dunia pendidikan di indonesia. Pada saat pembelajaran langsung saja banyak anak yang mengeluh sulit dalam memahami matematika. Apa lagi pada saat situasi pandemi Covid-19 ini.
Pembelajaran dilaksanakan secara daring dimana komunikasi siswa dengan guru menjadi terbatas. Ini merupakan sebuah tantangan bagi para pendidik.
Dengan memanfaatkan teknologi yang saat ini sudah serba canggih, diharapkan para pendidik untuk dapat mengembangkan kreativitas dan inovasinya dalam mengelola pembelajaran. Agar anak tetap mendapatkan pembelajaran matematika yang bermakna dan menyenangkan ditengah situasi covid-19 ini.
Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu melakukan pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis e-learning. Cerber (cerita bersambung) atau lebih dikenal dengan cerbung merupakan salah satu contoh teks matematika yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran berbasis e-learning dalam penyampaian konsep matematika.
Cerber dapat menjadi alternatif media pembelajaran daring ditengah pandemi Covid-19. Cerber dapat digunakan untuk mempelajari materi-materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari seperti himpunan, materi garis dan sudut, segitiga dan segiempat, dan sebagainya.
Cerber merupakan sekumpulan cerpen (cerita pendek) yang saling berhubungan. Anak-anak sudah tidak asing lagi dengan cerpen karena mereka telah mempelajarinya sejak duduk di sekolah dasar. Cerber ini diberi nama CERBERMATH (cerita bersambung matematika). Terdiri dari 5 part/bagian dan disertai latihan soal pada setiap partnya.