Lihat ke Halaman Asli

TBC: Kurangnya Kesadaran Masyarakat Indonesia

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tuberkulosis(TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Hasil survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes RI, menunjukkan bahwa Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit kedua penyebab kematian. Bahkan, menurut laporan WHO tahun 2006, Indonesia masih sebagai Penyumbang TB terbesar nomor 3 didunia setelah negara India dan Cina. Di Indonesia, jumlah penderita TBC paru dari tahun ke tahun terus meningkat. Dalam sehari dapat muncul satu penderita baru TBC paru, satu penderita baru TBC paru yang menular dan satu orang meninggal akibat TBC. Bahkan kemunculannya penderita ini dihitung dari selisih menit.

Sebenarnya, setiap orang berpotensi terserang penyakit TBC ini. Namun, jika dilihat dari kondisi Indonesia yang sekarang ini, rata-rata masyarakat yang terkena TBC adalah masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan karena atmosphere udara dan keadaan lingkungan di daerah perkotaan sangatlah buruk dan berpotensi tinggi terhadap muncul dan menyebarnya bakteri TBC ini. Walaupun tidak menutup kemungkinan masyarakat yang tinggal di pedesaan pun dapat terserang TBC. Hal ini karena masih banyak masyarakat Indonesia yang kurang memiliki pengetahuan mengenai gejala, resiko serta penularan penyakit TBC itu sendiri. Tidak sedikit masyarakat yang tidak bisa membedakan antara batuk biasa dengan batuk TBC.

Mentalitas masyarakat Indonesia terhadap penyakit TBC masih sangat memprihatinkan. Banyak masyarakat Indonesia yang kurang sadar akan bahaya TBC. Rata-rata masyarakat Indonesia memilih “cuek” atau tidak perduli dengan lingkungan disekitarnya. Padahal, setiap tempat berpotensi sebagai penyebab utama terjangkitnya bakteri TBC.

Lingkungan yang kumuh dan kotor lebih mudah menularkan penyakit tersebut dan rata-rata masyarakat yang tinggal di lingkungan seperti itu memiliki daya tahan tubuh yang buruk dan rentan terkena infeksi TBC. Lingkungan yang kumuh dan kotor dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri TBC. Belum lagi, penggunaan masker yang merupakan hal kecil untuk mencegah TBC jarang dikenakan oleh masyarakat, sedangkan masker memiliki fungsi untuk melindungi mulut dan hidung dari polusi udara baik polusi dari asap kendaraan maupun asap rokok.

Namun, tidak semua penyakit TBC disebabkan oleh lingkungan yang buruk. Ada juga yang terinfeksi TBC karena faktor keturunan. Namun, tidak sedikit juga masyarakat Indonesia yang terinfeksi TBC karena kebiasaan pola hidup tidak sehat individu itu sendiri, seperti kebiasaan merokok dan minum minuman beralcohol. Seperti yang kita ketahui bahwa rokok sangat berbahaya bagi kesehatan organ bagian dalam terutama paru-paru.

Meningkatnya penularan infeksi TBC di Indonesia banyak dihubungkan dengan memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV (Depkes RI, 2006).

Untuk mengatasi masalah tersebut, sudah sepantasnya para praktisi kesehatan harus meningkatkan program-program seperti penyuluhan mengingat selama ini penyuluhan dari pihak pemerintah terhadap pencegahan TBC belum secara maksimal di sampaikan kepada masyarakat, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami bahaya dari TBC itu sendiri. Masyarakat perlu perhatian tentang kesehatan khususnya TBC yang setiap tahunnya memakan korban hingga meninggal dunia.

Lalu diperlukan juga kesadaran dari masyarakat itu sendiri. Masyarakat harus merubah sikapnya yang "cuek" akan kesehatan. Lingkungan tempat tinggal harus diperhatikan agar tidak menjadi tempat berkembangnya kuman TBC. Lalu untuk masyarakat yang memiliki kebiasaan merokok dan minum alcohol setidaknya harus mengurangi kebiasaan tersebut karena masih banyak korban yang meninggal akibat TBC disebabkan oleh dulunya dia adalah perokok aktif dan suka minum alcohol.

Oleh karena itu, mari kita bersama-sama mecegah penyakit TBC demi kesehatan masyarakat Indonesia yang lebih baik. Semoga bermanfaat :)

Sumber: depkes.go.id, google.com, eksistensikesehatan.blogspot.com.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline