Lihat ke Halaman Asli

Hadapi Hidup dengan Senyuman

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setiap orang pasti pernah mengalami suatu masalah ataupun bencana yang berat dalam hidupnya. Kehidupan kita tidak akan mungkin semulus yang kita bayangkan. Terkadang ada suatu hambatan yang menghadang kita dalam perjalanan hidup kita. Hambatan itu beragam macamnya, dapat berupa bencana ataupun masalah yang berasal dari pihak internal maupun eksternal.

Ketika kita berhadapan dengan suatu masalah, terlebih masalah yang sangat pelik, disaat itulah tingkat kesabaran kita diuji. Ketika kita mampu melewati masalah tersebut, kita akan merasa sangat bangga dan puas atas diri kita sendiri. Keberhasilan tersebut dapat menjadi suatu tolok ukur terhadap tingkat kesabaran kita sendiri. Namun ketika kita menyerah kepada keadaan, disaat itulah kita dapat mengetahui bahwa tingkat kesabaran kita sangat rendah.

Setiap orang pasti juga memiliki keinginan untuk berhasil. Tergantung bagaimana usaha meraka dan cara mereka menangkap kesempatan itu. Seorang yang pintar akalnya, namun tidak pintar dalam menangkap kesempatan itu percuma saja. Ada pula seorang yang tidak terlalu pintar akalnya, namun dia ahli dalam menangkap kesempatan tersebut. Disamping itu, faktor keuntungan juga penting bagi kita. Hal tersebut juga berpengaruh penting dalam suatu proses pencapaian sebuah keberhasilan.

Setiap orang pun berhak untuk sukses. Sukses dalam karir, keluarga, pertemanan, dan percintaan. Kesuksesan itu memerlukan suatu proses panjang yang harus kita lalui. Banyak orang yang harus jatuh bangun terlebih dahulu dalam meniti jalan menuju kesuksesan tersebut. Mereka berangkat dari 0 dan lihatlah, mereka sudah menjadi orang yang sukses dan kaya. Segala kebutuhan hidup mereka telah tercukupi.

Banyak diantara mereka yang bersyukur atas segala yang telah mereka capai dengan cara bersedekah. Mereka selalu menyisihkan sedikit dari pendapatan mereka untuk diberikan kepada orang yang membutuhkan. Sedikit bagimu tak berarti sedikit bagi mereka. Ketika nanti kamu telah sukses, jangan pernah kamu lupakan keberadaan orang-orang disekelilingmu. Walaupun mereka tidak mengenalmu, anggap saja mereka telah mendukung dan membantumu. Tanpa ada dukungan dan bantuan dari mereka, kamu bukan siapa-siapa didunia ini.

Mereka yang hidup dengan bergelimangan harta, tidak seluruhnya hidup dalam kebahagiaan. Percuma apabila kita hidup dengan harta yang melimpah ruah, namun tak ada keinginan dari dalam hati kita untuk ‘membantu’ orang lain. Harta tersebuat tidak akan membawa berkah bagi kita jika kita hanya menggunakannya sendiri. Percaya atau tidak, ketika kita membantu mereka yang tidak mampu dengan sedikit harta kita, InsyaAllah Allah akan memberi kita harta yang jumlahnya berlipat kali dari harta yang kita berikan.

Ketika kamu tidak ada niat untuk membantu atau merasa enggan untuk membantu mereka, coba ingatlah kebaikan apa saja yang telah mereka perbuat kepadamu. Apabila kamu tak bisa mengingatnya, coba bayangkan bila kamu berada diposisi mereka dan bayangkan apa yang akan kamu perbuat untuk menyambung hidupmu. Adakah hal yang mampu membantumu memenuhi seluruh kebutuhan hidupmu? Kalaupun ada, hal apa itu? Lalu apa saja usaha yang akan kamu perbuat? Tolong pikirkanlah baik-baik hal tersebut sebelum kamu menolak untuk membantu mereka yang membutuhkan. Ingatlah, melakukan sesuatu hal yang baik, maka akan berbuah kebaikan juga.




Setiap orang yang menanam kebaikan, maka suatu saat dia akan memetik buah kebaikan itu juga.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline