Lihat ke Halaman Asli

widya iswara

Mahasiswa

Perkembangan Pancasila yang Menjadi Buah Bibir di Indonesia

Diperbarui: 9 Desember 2019   19:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Secara etimologi Kata Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yakni Pancasila yang memiliki arti lima dan sila berarti dasar prinsip atau asas jadi Pancasila berarti lima dasar sedangkan secara terminologi Pancasila merupakan falsafah dan dasar negara Republik Indonesia. Selain itu Pancasila juga memiliki makna rumusan dan pedoman dan mental bagi segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. mengetahui Pancasila sebagai falsafah, atau tempatnya mengetahui Pancasila dari sudut pandang falsafah,  merupakan langkah paling awal Ketika seseorang hendak memahami atau mengkaji Pancasila lebih dalam di samping sebelumnya telah dibekali ilmu pengetahuan mengenai Pancasila secara etimologi maupun terminologi. karena setiap negara didirikan atas dasar falsafah tertentu untuk mengetahui arah dan tujuan yang ingin dicapai.

Dalam kerangka teori pembangunan nasional suatu negara, falsafah umumnya menjadi bahan dasar bagi pembentukan dan penentuan ideologi negara. sementara itu ketika ideologi negara berhasil ditentukan akan membuka jalan bagi lahirnya wawasan kebangsaan, lalu wawasan kebangsaan mewujudkan metode dan konsep berpikir penyelenggaraan negara, kemudian berpengaruh pada proses penentuan tolok ukur keberhasilan pembangunan, dan akhirnya berujung pada sebuah kebijakan pembangunan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, falsafah adalah anggapan, Gagasan, dan sikap batin yang paling dasar yang dimiliki setiap manusia. Sejarah singkat filsafat juga dapat diartikan sebagai pandangan hidup. Dalam pengertian lain merupakan perwujudan dari suatu bangsa dan rakyat secara utuh dan sesuai dengan Pancasila, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk merealisasikan secara konsekuen.

Objek kajian filsafat adalah seluruh realitas, Jelaskan objek material ilmu pengetahuan lainnya senantiasa khusus dan terbatas. Ilmu ilmu pengetahuan lainnya senantiasa memiliki menyelidiki Bagaimana struktur objek nya, sedangkan selalu mencari sebab-sebab yang terdalam dan mencari hakikat yang Realita.

Jadi kita ndak berfilsafat kita selalu berusaha untuk berpikir mendasar dan mendalam, dzikir radikal, dengan mencari akar yang terdalam bukan berdasarkan agama, sebab agama berdasarkan wahyu ilahi, melainkan dengan menggunakan kekuatan pribadi manusia sendiri.
 
Dzikir secara filsafat dapat membantu kita untuk menemukan jawaban atas suatu pertanyaan secara mendasar dan menyadari bahwa sebagai manusia ciptaan tuhan yang derajatnya lagi lebih tinggi daripada makhluk yang lainnya kita memiliki anugrah daya cipta. Pancasila adalah filsafat negara yang lahir sebagai collection ideologis dari seluruh bangsa Indonesia. Filsafat Pancasila pada hakikatnya nya merupakan suatu realiteit dan suatu noodzakelijkheid bagi keutuhan persatuan bangsa Indonesia sebagaimana pada hakikatnya nya setiap filsafat adalah suatu noodzakelijkheid pula.

Di dalam kajiannya dari dalam, ia masih mengandung ruang yang luas untuk berkembangnya penegasan penegasan lebih lanjut. Di dalam fungsinya sebagai pondasi negara ia telah bertahan terhadap segala ujian baik yang datang dari kekuatan-kekuatan kontra kontra revolusioner maupun kekuatan-kekuatan ekstrim. Dalam Pancasila tercapailah keseimbangan rohaniah dan jasmaniah rakyat Indonesia.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas meskipun dinyatakan dalam bentuk yang beragam. Akan tetapi tidak ada pertentangan antar yang satu dan yang lain. Semua pendapat mengakui bahwa Pancasila merupakan suatu filsafat.Muh.yamin menegaskan bahwa Pancasila tersusun secara harmonis dalam suatu sistem filsafat. Ajaran Pancasila adalah suatu sistem filsafat sesuai dengan dialektik Neo helegian.
 
B. Kesatuan sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat.

Pada hakikatnya nya kesatuan sila-sila Pancasila bukanlah hanya merupakan kesatuan yang bersifat formal logis saja namun juga meliputi kesatuan dasar yang bersifat ontologis, dasar epistemologis serta dasar aksiologis dari sila-sila Pancasila. Sebagaimana dijelaskan bahwa kesatuan sila-sila Pancasila ialah bersifat hierarkis dan berbentuk piramidal, digunakan untuk menggambarkan hubungan hierarki sila-sila dalam Pancasila dalam urutan urutan luas secara kuantitas dan dalam artian formal logis. Selain kesatuan sila-sila Pancasila yang bersifat hierarkis juga dalam hal yg sifatnya, yaitu menyangkut makna serta hakikat sila-sila Pancasila. Kesatuan yang demikian ini meliputi kesatuan dalam hal ontologis, dasar epistimologis, serta dasar aksiologis dari sila-sila Pancasila.

Untuk itu secara filosofis makna Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat memiliki dasar secara ontologis, dasar epistimoloig dan dasar aksilogis sendiri yang berbeda dengan sistem filsafat seperti materialisme, liberalisme, pragmatisme, komunisme, idealisme, dan lain-lain sebagainya.

1. Sila shila pancasila menurut kajian antologis.
Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem pirates apa tidak hanya kesatuan yang berkenaan dengan sila sila nya saja mainkan juga meliputi hakikat dasar pancasila. Pancasila yang terdiri atas 5 sila dan setiap villa bukanlah merupakan asas yang berdiri sendiri melainkan memiliki satu kesatuan dasar antologis. Desa rantau logis pancasila pada hakekatnya adalah manusia yang memiliki hakikat secara mutlak monopluralis. Subjek pendukung pokok sila-sila pancasila adalah manusia, hal ini dapat dijelaskan bahwa yang ber ketuhanan yang maha esa, yang ber kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber persatuan, yang ber kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan. Serta ber keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Dapat kita pahami dari sudut pandang filsafat negara, pancasila merupakan dasar filsafat negara,adapun pendukung  pokok negara adalah rakyat sedangkan unsur rakyat adalah manusia itu sendiri, sehingga cepatlah jika secara falsafah pancasila bahwa hakikat dasar antropologis sila-sila pancasila adalah manusia di sendiri.
Manusia sebagai pendukung utama sila-sila pancasila secara antologi memiliki hal yang mutlak, itu terdiri atas susunan kodrat, raga, jiwa jasmani, dan rohani. Ultras manusia adalah sebagai makhluk individu sosial yang harus ber sosial antar satu dengan yang lainnya. Serta kedudukan kuadrat manusia sebagai makhluk pribadi yang berdiri sendiri dan sebagai makhluk tuhan inilah maka sejarah hierarki sila pertama" ketuhanan yang maha esa" mendasari dan men jiwa hai keempat sila-sila pancasila yang lainnya.

2. Sila-sila pancasila menurut kajian epistimologi
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya nya merupakan suatu sistem pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari pancasila merupakan pedoman atau dasar bagi bangsa indonesia dalam memandang realitas alam semesta, manusia, masyarakat, bangsa dan negara tentang makna hidup serta sebagai dasar bagi manusia dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam hidup dan kehidupan. Pancasila dalam pengertian seperti yang demikian ini telah menjadi suatu sistem cita-cita atau keyakinan yang telah menyangkut praktis, karena dijadikan landasan bagi cara hidup manusia atau suatu kelompok masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan.
 
SALAH KEMANUSIAAN !




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline