Lihat ke Halaman Asli

Fenomena Up and Down Sex di Kalangan ABG

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1390728622164504334

[caption id="attachment_308389" align="aligncenter" width="300" caption="Pic by/Al"][/caption]

Jika kita mempunyai putra-putri yang menginjak remaja, yaitu usia antara 10 dampai 17 tahun saat ini harus lebih waspada dan membuka mata lebar-lebar…. Mengapa? Mungkin saja ABG kita sudah terjangkit virus UP and DOWN sex itu?

Apa sih sebenarnya UP and Down itu?Istilah yang kelihatannya cukup simple dan mudah ditebak ini ternyata merupakan simbol bagi para remaja khususnya ABG untuk melakukan berhubungan sexual. Ck..ck..ck.. aduuuhh… ABG sudah melakukan hubungan sexual? Lalu apa hubungannya dengan istilah di atas?belum mudeng nih maksudnya!

Jadi begini, ABG sekarang cenderung telah mengetahui bahaya melakukan free sexual intercourse atau seks bebas. Mereka tahu bahwa resiko kehamilan di luar nikah akan merusak masa depan mereka dan menjadi aib bagi keluarga mereka. Namun seperti yang kita ketahui rasa ingin tahu yang begitu dalam membuat para ABG ini selalu melakukan trial andagain… namun tidak memikirkan errornya… eh… muter-muter aja nih Al……

Sabar ya… ABG mudah sekali terpengaruh dengan hal-hal yang mereka anggap menarik. Bagi ABG pria, mereka senang sekali melihat gambar-gambar porno atau membuka situs-situs dewasa jika ada kesempatan dan tidak ada pengawasan dari guru dan kedua orang tuanya. Bagi ABG wanita, mereka mudah sekali terjatuh dalam rayuan gombal-gambul yang dilancarkan oleh lawan jenis, buntutnya mereka mau saja di ‘apa-apain’ bahkan sampai melakukan hubungan intim.. upz…

Istilah UP and DOWN sendiri populer di kalangan ABG berdasarkan pemahaman mereka tentang bahayanya melakukan free sex, Up adalah istilah untuk melakukan kegiatan sexual dengan menggunakan jari tangan…dan Down, istilah untuk melakukannya dengan.. maaf… alat kelamin… haahh… [tadinya saya berfikir Up itu istilah untuk kissing, dan Down itu istilah untuk petting.. oh, ternyataa…..makanya saya share..] jadi mereka berfikir bahwa dengan malakukan UP sex mereka aman dari bahaya kehamilan.

Adalah Nano (16 tahun)tingkat X SMK, tinggal dengan neneknya sejak kecil karena Ibunya yang seorang janda bekerja di Arab. Setiap bulan ia mendapat kiriman sejumlah uang yang cukup untuk membiayai sekolah dan membeli kebutuhan, bahkan kiriman ibunya bisa untuk memperbaiki rumah tua neneknya. Meski Nano tinggal di desa, namun dari kiriman ibunya ia sudah memiliki sebuah sepeda motor sport keluaran terbaru, gadget canggih bernilai jutaan rupiah dan beberapa alat canggih yang harganya cukup mahal.

Suatu hari Nano berkenalan dengan Vanda yang masih duduk di bangku SMP tingkat VIII. Mula-mula mereka berteman biasa tetapi lama-lama semakin akrab dan akhirnya mereka berpacaran. Nano dengan motor sport dan gadget kerennya mampu memikat hati Vanda sehingga ketika suatu hari Nano memperlihatkan sebuah rekaman video dewasa, Vanda hanya bisa mengangguk. Namun selanjutnya Nano tidak hanya memperlihatkan video saja tetapi sudah mulai meminta lebih dari Vanda.

Vanda yang ketakutan dan belum memahami benar tentang berhubungan intim dengan lawan jenis menolak, namun karena rayuan Nano yang sudah sangat menginginkan Vanda dan sering melihat video dewasa dan akhirnya Vanda menyerah.

Nano memang hanya melakukan kegiatan UP kepada Vanda, ia meraba-raba dan meremas-remas bagian-bagian tertentu dan terakhir ia memasukkan jarinya ke dalamvagina.

Beberapa waktu berlalu, Vanda mengalami demam, lalu kedua orang tuanya memeriksakan dan terbongkarlah semuanya. Vanda memang tidak hamil, namun ia dinyatakan sudah tidak perawan dan mengalami inveksi di daerah kemaluannya. Nano harus berhadapan dengan hukum atas tuduhan melakukan tindak asusila kepada anak di bawah umur. Ancaman hukuman 6 bulan penjara membuat Nano tak bisa berbuat apa-apa. Beruntung advokad dari LP3A membantu meringankan hukuman atas dasar pelaku sendiri adalah anak yang masih di bawah umur.

Kedua orang tua Vanda tidak puas dengan keputusan sidang yang hanya memberi bimbingan dan konseling kepada Nano, mereka naik banding. Di saat kedua orang tua mereka beradu argument di pengadilan, diam-diam Nano dan Vanda saling melempar senyum dan berbisik-bisik… aaahhh….. AGB sekaleeeee…………..

Siapa sebenarnya yang pantas di salahkan dengan kasus Nano dan Vanda? Yaaaa……. Siapa lagi kalau bukan ORANG TUA….Sebagai pemilik anak-anak yang merupakan titipan dari Tuhan, orang tua harus bertanggung jawab jika terjadi sesuatu dengan anak-anak mereka. Prilaku sex bebas pada ABG sudah dalam taraf memprihatinkan. Ini semua adalah sebagian dari dampak kemajuan teknologi yang sangat memudahkan siapa saja mencari, mendapatkan dan melihat apa yang mereka inginkan.

Akibat dari free sex atau Down sex sudah sering kita dengar dan kita lihat di sekitar kita. Lalu sebenarnya apa sih bahaya perilaku UP sex pada ABG itu?

1.Hilangnya keperawanan. Meski hanya melakukan kegiatan seks dengan jari tangan namun tetap saja bisa merusak jaringan tipis selaput dara yang mengakibatkan hilangnya keperawanan.

2.Penyakit kelamin. Mereka tidak bisa menjamin bahwa jari-jari mereka cukup higinis dan tidak membawa kuman yang berasal dari kuku atau lapisan kulit luar.

3.Tekanan psikologis. Bagi ABG wanita setelah di ‘obok-obok’ pasti akan menimbulkan ketakutan tersendiri yang bisa berakibat anak jadi suka menyendiri bahkan bisa menjadi pribadi yang tertutup atau sebaliknya.. ia menjadi anak yang liar tak terkendali.

Banyak orang tua merasa enggan membicarakan topik pendidikan seks dan bagaimana cara memulai hal ini dengan anak-anak mereka. Tampaknya tidak aneh untuk berbicara dengan anak-anak kita tentang masalah perang, kekerasan, cinta dan sosial padahal semua mata pelajaran ini jauh lebih kompleks daripada seks. Seks adalah suatu hal yang sederhana namun kita membuatnya begitu rumit, karena anggapan tabu yang secara turun temurun kita terima dari orang tua

Mungkin sudah saatnya kita memulai memberikan pendidikan sex lebih awal kepada anak-anak kita dimulai dari rumah, mengingat semakin banyak fasilitas dan kemajuan teknologi yang bisa mereka akses dengan mudah. Jangan biarkan kita kalah cepat dengan teknologi yang jika disalah gunakan dan sampai kepada anak-anak akan menjadi boomerang bagi orang tua.

Ada beberapa hal yang sebaiknya orang tua lakukan untuk melindungi anak-anak mereka terjerumus seperti contoh cerita di atas.

1.Pentingnya memberi penjelasan terhadap bagian sensitive kita dan bagaimana menjaganya. Selain mengajarkan menjaga kebersihan area sensitive, orang tua sebaiknya menjelaskan bagaimana melindungi bagian ini dengan cara mengarahkan bagaimana sebaiknya mereka berpakaian, bagi remaja putri.

2.Memberikan pemahaman terhadap bagaimana mereka sebaiknya bergaul, baik berteman dengan sesama jenis maupun dengan lawan jenis. Sebaiknya orang tua memberikan contoh-contoh konkrit di sekitar tempat tinggal akibat pergaulan yang salah.

3.Tidak membiarkan ABG kita memiliki gadget mahal dengan fitur lengkap sehingga memudahkan mereka mengakses pornografi tanpa sepengetahuan orang tua.

4.Membatasi waktu ABG berada di luar rumah kecuali ada keperluan seperti les.

5.Menjalin komunikasi dengan baik. Ini agak sedikit pengorbanan, karena ABG biasanya sulit di ajak berbicara dari hati-kehati. Beruntung bagi orang tua yang sudah membiasakan dekat dengan anak sejak mereka masih kecil karena akan lebih mudah mengajak mereka berdiskusi secara terbuka tentang kegiatan mereka.

6.Jangan sekali-kali melakukan kekerasan terhadap ABG karena hal itu akan membuat mereka mudah frustasi dan melarikan diri dari permasalahan.

7.Mengajarkan ABG untuk selalu dekat dengan TUHAN. Dengan demikian mereka akan senantiasa takut berbuat hal yang melanggar dan dilarang oleh agama.

George Washington pernah mengatakan, “Bergaulah dengan orang-orang yang baik karakternya dan kita akan mempunyai reputasi yang baik, karena lebih baik sendirian daripada berada dalam pergaulan yang buruk.” Semoga bermanfaat……..salam.

Al_26012014




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline