Lihat ke Halaman Asli

Biru... (3)

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Anggi memeriksa jadwal hari ini.. Seorang pengusaha dari Singapura akan mengadakan kerjasama dengan perusahaan ini dimana ia bekerja selama dua tahun. Sebagai sekertaris direksi ia telah terbiasa dengan rutinitas seperti ini.. setengah jam kemudian ia beranjak dari mejanya menuju sudut kantor tempat dimana ia biasa membuat kopi krim kegemarannya. Sambil menikmati kopi krim lamunannya melayang ke sosok seorang laki laki yang sangat dekat di hatinya. Dimana ia saat ini.. Hmm.. I miss you beib….. ***** Dengan langkah mantap pemuda berpenampilan menarik itu berjalan melalui koridor bandara Internasional di kota ini. Di luar bandara sebuah jeep mewah telah menunggunya. Mobil itu meluncur menuju jalan raya kearah luar kota. Setengah jam kemudian berhenti di sebuah rumah mewah. “ my dear, Aldi.. Bagaimana perjalananmu sayang.. seorang wanita memeluk dan mencium keningnya. “ Baik, …. Mama sehat? “ ia bertanya kepada wanita yang di panggil mama. “ Great… your study?...” “ Fine, ma… “ ia langsung duduk di sofa. Ia mengeluarkan telepon genggamnya dan mulai menekan tombol tombol keypad tanpa memperdulikan mamanya yang memperhatikan gerak geriknya tanpa berkedip. Aldi Hansen.. kau sudah dewasa sekarang. Kau mirip sekali dengan ayahmu.. Amanda berkata dalam hatinya. ***** Sudah sepuluh menit Anggi duduk di ruang tamu, sebentar sebentar ia melirik jam di pergelagan tangannya. Hari minggu ini ia berjaji bertemu dengan kekasihnya. Tapi sudah lebih dari limabelas menit ia menunggu kekasihnya belum datang juga. Tiba tiba sebuah mobil jeep berhenti di depan rumahnya. Hatinya bersorak gembira.. datang juga akhirnya… “ I miss you, beib….” “ Oh, Aldi.. miss you too…” Mereka saling melepas rindu yang menderu..pelukan..ciuman yang menggebu gebu mengawali perjumpaan mereka. Aldi sudah lama menahan rindu ini.. ciuman panas mereka seakan tak ingin dilepaskan.. nafas menderu menandakan gelora asmara yang membara.. Beberapa saat kemudian mereka tersadar dan menghentikan pergumulan itu.. mereka tertawa menyadari perbuatan di ruang tamu .. namun binar mata keduanya tak mampu menyembunyikan cinta dan kerinduan yang sangat dalam. “ aku ingin dirimu saat ini, honey..”sang lelaki berkata sambil menarik tangan kekasihnya ke ruangan dalam diikuti senyuman menggoda Anggi. *****p> AKBP Abimanyu menghela nafas panjang.. hari ini tugasnya cukup banyak, terutama menyangkut kasus pembunuhan Andree Hansen. Setelah Bribda Arga dan Bribtu Mirian datang mereka langsung terlibat percakapan. “ Bagaimana dengan masa lalu korban? Mirian menghela nafas “ menyedihkan, ndan.. ia datang dari daerah kumuh di pinggiran kota, perkenalannya dengan Amanda membuahkan perubahan drastis dalam hidup korban. Laki laki yang materialistis dan haus kekuasaan.. dan ia juga mau melakukan berbagai cara untuk mewujudkan keinginannya, termasuk menyakiti hati istri istrinya sendiri.” “ Bagaimana dengan sepak terjangnya di lingkungan perusahaan?” Arga mengangkat tangannya.. ” di lingkungan perusahaan meski di kenal kharismatik namun informasi dari beberapa staff senior ia sering merayu karyawan wanita dan mengajak kencan mereka. Ini daftar wanita wanita di lingkungan perusahaan yang pernah terlibat affair dengan korban. Sebagian telah keluar dari perusahaan tersebut.” Arga menyerahkn selembar kertas yang berisi nama nama wanita lengkap dengan alamat dan informasi mengenai keterlibatan mereka. “ hmm.. Abi meneliti nama nama itu satu persatu.. Arga, kau tau berapa orang karyawati yang pernah affair dengan korban yang sampai saat ini masih bekerja di sana?” “ hanya ada dua orang.. Atta, manager keuangan dan Anggi, Sekertarisnya. “ fine, kalian cari data tentang Atta dan Anggi.. kita bertemu besok jam 08.00.. dismiss” “ yes, sir..” Arga dan Mirian menirukan komandannya yang sok memakai bahasa Inggris. ***** “ gue jemput sekarang, OK…” Arga meletakan telepon genggamnya. Ia segera meraih tas ranselnya dan keluar rumah. Malam itu ia akan mencari informasi mengenai Atta dan Anggi. Ia berjanji dengan partner kerjanya Mirian untuk pergi bersama sama. Mirian sudah menunggu.. gadis itu langsung masuk ke mobil. Wajahnya agak sendu. “ mudah mudahan nggak sampai malam ya, ga….” Ia menghela nafas panjang. Arga heran “ lho biasanya sampai pagi juga nggak apa apa..” “ Ibu di ICU.. setelah ini gue harus jagain ibu di sana..” “ Oh, sorry.. kalau gitu biar gue sendiri saja.. gue antar langsung ke rumah sakit, OK… “ “ tapi.. Ga…. “ Ah.. nggak boleh nolak.. don’t worry.. ntar gue kabarin.“ “ Thank’s ya ga… sorry ngerepotin..” Miriam terdiam. Penyakit Jantung ibunya memang sudah sangat parah.. ya tuhan.. mudah mudahan ibu cepat sembuh, ia berdo’a dalam hati. Setelah bertemu denga beberapa orang yang bisa memberikan informasi tentang Atta dan Anggi, Arga segera memacu mobilnya ke Rumah sakit tempat ibu Miriam di rawat. Tiba tiba Telepon genggamnya berbunyi… “Ga… ibu telah tiada… “ Miriam tak mampu berkata kata. Arga tiba di rumah Miriam lebih dahulu, beberapa saat kemudian jenazah ibu Mirian tiba di rumah duka. Abi juga sudah terlihat memarkir mobilnya di sana. ***** “ Saya yakin Atta tidak terlalu mengetahui kegiatan rutin korban karna keberadaannya dalam kapasitas hanya bermesraan saja.. mengingat dia juga sudah mempunyai Suami yang juga kaya dan seorang anak. “ Abi menganalisa laporan Arga pagi itu di ruang kerjanya. “ Bagaimana dengan Anggi.. ?” “ Sebagai sekertaris pribadi ia seharusnya tahu dengan pasti kegiatan rutin atasannya. Namun, tidak ada alasan baginya membunuh korban bukankah justru jika korban mati Anggi tidak mendapat apa apa.. “ Abi tak mengerti. Tiba tiba pintu terbuka.. Mirian datang .. hari ini ia tidak memakai seragam.. .. cantik sekali dia.. bathin Arga.. “ Kamu seharusnya belum masuk hari ini..” Abi terkejut melihat kedatangan anak buahnya. “ Saya selalu ingat ibu kalau di rumah saja.. lebih baik saya keluar.. dan apa yang saya temukan sangat diluar dugaan…” Miriam tersenyum.. .. hmm gadis yang kuat.. sekali lagi Arga memendam kagum dalam hatinya.. “ Anggi menjalin cinta dengan Aldi anak tunggal korban, Usia mereka terpaut cukup jauh Aldi berusia 19 tahun sementara Anggi wanita dewasa berusia 26 tahun. Sebulan yang lalu tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya Aldi pulang ke Indonesia.. ia ingin membuat kejutan untuk kekasihnya.. namun ketika sampai di rumah Anggi.. ia melihat ayahnya sedang bermesraan dengan kekasihnya.. ia marah tetapi tidak berbuat apa apa.. ia sangat membenci ayahnya.. ia ingin membunuh ayahnya..ini yang saya dapatkan dari Dodi sahabat Aldi..” “Great..Mirian..kita cari Aldi..” “ Kebetulan Aldi sedang berada di kota ini sekarang..” Miriam menambahkan. ***** Kasus ini ditutup dengan tertangkapnya Aldi sebagai tersangka pelaku pembunuhan ayahnya sendiri. Ia mengakui kejahatan yang dilakukan, setelah Anggi meyakinkan akan menunggu kekasihnya itu sampai keluar dari penjara dengan seribu cinta. Ia mengakui telah memasukan racun ke dalam botol obat ayahnya atas batuan sopir pribadi ayahnya yang ia bayar mahal. Dan… tidak ada yang menyesali kematian Andree Hansen karna memang sebenarnya Andree adalah seorang yang egois dan mementingkan dirinya sendiri. Alya.. Anetta.. Amanda.. Atta dan Anggi hanyalah wanita wanita yang dijadikan alat meraih semua impian dan memuaskan hasrat dalam kekuasaannya. ***** Arga tersenyum memandang kekasihnya.. setelah kasus kematian Andree Hansen selesai ia semakin dekat dengan Mirian dan akhirnya mereka berpacaran. Ia menggenggam erat tangan Mirian yang duduk di sampingnya. Hari ini mereka berangkat ke Pulau Seba dimana Mirian ditempatkan untuk tugas yang baru. Mereka saling memandang seakan tak ingin terpisahkan. Arga segera mencium bibir kekasihnya itu ketika kapal yang mereka tumpangi merapat di pelabuhan kecil di pulau tujuan wisata itu. . mirianpun memejamka matanya.. menikmati ciuman kekasihnya. Mereka berjalan melalui dermaga kayu ketika tiba tiba Arga berhenti memandang sesuatu.. AKBP Abimanyu sedang berjalan dan bergandengan mesra bersama gadis itu.. gadis dalam foto.. gadis simpanan Andree Hansen.. Alya…ah cinta memang sulit di duga. ***** Dalam kamarnya yang nyaman Anggi memandang dirinya dalam cermin.. inilah akhir dari perjuangannya.. kau cerdas Anggi...!!! Andree telah terbuai rayuanya dan ia berhasil membuat Andree mempercayainnya menyimpan sebagian besar uang dan kekayaan ke dalam rekening pribadinya. Ia berhasil meyakinnkan Andree agar tidak memberitahukan siapapun karna pengacara bisa saja menyita uangnya untuk pembagian harta gono gini pada saat ia bercerai dengan Amanda setahun yang lalu.. ha..ha..ha..bodoh sekali kau Andree.. Dan Aldi..mudah sekali memperalat dirimu anak muda…mudah sekali mempengaruhimu membenci ayahmu sendiri.. mudah sekali meracuni otakmu sehingga kau tega membunuh ayah kandungmu sendiri... bodoh sekali jika saya mau menunggumu 15 tahun lagi.. aku tidak akan sudi…!!!! Anggi tersenyum penuh kemenangan… (end...!!!)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline