Lihat ke Halaman Asli

The Wolf............

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Matahari telah enggan memancarkan sinarnya meninggalkan semburat jingga di ufuk barat….. Bayangan pohon pohon cemara yang meranggas menyambut datangnya bulan purnama menemani malam yang datang menjelang.

Dengan langkah berjingkat jingkat ia memasuki halaman belakang pondok milik seorang penjaga hutan yang terletak di sebuah lembah di tepi sungai. Matanya yang tajam menyapu halaman dimana sang pemilik pondok biasanya meletakkan tong sampah. Telinganya yang sangat terlatih mendengar setiap suara yang paling halus sekalipun tetap siaga. …. Nah.. itu dia….

Sebuah tong berukuran cukup besar berada di sudut rumah ia temukan. Dengan sekali lompat tubuhnya yang cukup besar mampu meraih tutup tong dan dengan sigap kaki depannya bergerak membuka tutup tersebut. Masih dengan kondisi siaga ia mengais ngais sisa makanan dari tong… tiba tiba indra penciumannya yang sangat tajam mendeteksi adanya mahkluk lain di sekitarnya. Benar saja seekor anjing penjaga jenis herder berdiri dengan gagahnya tak jauh dari tempatnya mengais makanan.

“ Hahahaha…… seekor srigala betina mencari makanan di tong sampah??...... ck..ck..ck… kasihan sekali… cakar kalian sudah tidak mampu mengais daging rusa ya.. hahaha…..” anjing penjaga tertawa melihat pemandangan di depannya.

“ Heehh… memangnya tidak boleh…. Kami juga butuh makan….. di hutan sudah jarang hewan hewan yang biasanya kami jadikan makanan.. ” Ia berhenti sejenak menyadari perbuatannya telah diketahui oleh anjing penjaga.

“ Memangnya pada kemana mereka.. rusa.. kelinci.. dan hewan santapan kalian?...

“ Di tembaki pemburu.. sisanya sudah pergi ke hutan lain…” Anjing penjaga akhirnya membiarkan saja sang srigala betina itu menghabiskan makanannya.

……………… Glory…. Glory……….. where are you?… suara Andree penjaga hutan pemilik pondok itu terdengar…. Anjing penjaga itu segera menjawab panggilan tuannya… guk..guk..guk…..

“ Wah…. Srigala betina… lebih baik kamu segera pergi sebelum dilempar batu… sana… cepetaaaaan……………..”

“ Baiklah…terima kasih sudah di ijinkan makan… namaku Kai….. ketua kelompok srigala di hutan cemara bukit ini.. aku bawa sekalian sisa daging ini untuk anak anak srigala yang kelaparan ya….”

“Ya.. ambil saja…. Aku Glory….. cepat pergi…!!...”

Dengan secepat kilat Kai sang srigala betina melompat ke semak semak dan menghilang di telan kegelapan malam. Auuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu………. Ucapan tanda terimakasih terdengar di telinga Glory si anjing penjaga dari kejauhan. Ia segera menjawab guk..guk..guk…

-----

Di pagi hari pondok itu dipenuhi beberapa petugas pengawas hutan. Mereka berada di pondok itu hingga sore hari sehingga ada cukup banyak sisa makanan yang mereka tinggalkan. Di malam hari hanya Andree dan Glory si anjing penjaga yang tidur di pondok itu.

“ Memangnya kelompok kalian ada berapa Kai?..”Glory pernah bertanya suatu hari.

“ Semuanya ada enampuluh… lima diantaranya adalah anak anak… kasihan ibu mereka mati di tembak pemburu beberapa waktu yang lalu.. itu sebabnya aku selalu membawakan makanan untuk mereka..” Kai menjilat jilat kakinya.

“ Pemburu pemburu memang sering membuat para penjaga kesal… tindakan mereka yang menembaki binatang binatang di hutan sangat merugikan ekosistim. Contohnya kalian.. sekarang kalian sulit mencari makan, bukan..”

“ Iya, kelompok lain memilih mencuri ternak ke desa desa, namun resikonya sangat besar. Tidak hanya tembakan yang bisa membunuh para srigala hanya karna mencuri seekor ayam, jebakan jebakan mematikan telah di pasang penduduk desa.”

“ Nih aku ambilkan daging segar dari dapur… “ Glory mengigit sesuatu dan meletakkan di dekat kaki Kai.

“ Terima kasih … kok kamu baik sih… “ Kai menggerak gerakkan ekornya.

“ Aku tidak punya teman di sini…jadilah temanku..Kai.. “ Glori menggerak gerakkan ekornya dan memutari tubuh Kai tanda persahabatan.

“ Sipp….Aku pergi dulu ya, sampai ketemu lagi…..” Kai melompat sambil menyambar bungkusan daging segar.

-----

Andree mengikuti Glory yang mengendus endus.. hmmm jelas sekali bau ini adalah bau pemburu yang sama. Sudah setengah jam Andree dan beberapa penjaga hutan melakukan pengejaran terhadap para pemburu liar dan penebang pohon liar. Mereka mendengar suara tembakan beberapa saat yang lalu dan suara gergaji mesin. Andree dan petugas lainnya terus berlari mengikuti Glory menuju bukit cemara.. dan benar saja segerombolan pemburu dan penebang liar sedang berusaha melarikan diri menghindari penjaga hutan, bahkan mereka melakukan perlawanan dengan melempari batu dan mengacungkan senapan yang mereka gunakan untuk menembak binatang hutan. Namun dengan sigap para penjaga hutan meringkus gerombolan perusak hutan dan membawanya ke pos polisi hutan setempat.

“ Good job, Glory..” Andree mendekati Glory dan mengelus elus anjing penjaga kesayangannya. Glory merintih rintih merasakan sesuatu di kepalanya. Andree berjongkok menyadari sesuatu telah terjadi dengan Glory. Ah.. ternyata kepalanya terkena lemparan batu. Bulu halus Glory yang berwarna coklat kehitaman bersimbah darah. Andree segera membawa Glory pulang dan memberi antiseptic supaya lukanya segera mengering.

Malam itu Kai tak menemukan Glory berjaga di teras. Kai melenguh pelan memanggil manggil Glory….

“ Glory…….. dimana kamu?..”

Glory yang tertidur di kaki Andree sebenarnya mendengar panggilan Kai, namun Andree menahannya supaya jangan keluar.. huft… guk.. guk…

“ Aku di dalam Kai… maaf ya… hari ini nggak bisa menemanimu…”

Auuuuuuuuuuu………….. Kai segera berlari menjauhi pondok. Ia merasa sesuatu telah terjadi terhadap Glory…

-----

Dibawah sinar bulan purnama Glory dan Kai bertemu di dermaga kayu yang berada di tepi sungai di belakang pondok.

“ Kemarin kamu kenapa, Glory..? sakit?....” Kai seperti biasa menggerak gerakkan ekornya di sebelah Glory.

“ Kepalaku terkena lemparan batu sewaktu mengejar pemburu liar..”

“ oh ya… coba ku lihat…mungkin jilatanku bisa mengobati lukamu…“

Glory segera duduk dan membiarkan Kai menjilati kepalanya…

“ iiih… kok ada rasa pahitnya…. Pasti sudah di beri obat ya…” Kai meludah begitu merasakan sesuatu yang asing di lidahnya.

“ Hehehehe…. Kemarin memang sudah di beri obat…nggak enak ya rasanya…”

“ Iya… pahit sekali… tapi nggak apa apa.. lama lama hilang……… lalu bagaimana para pemburu dan penebang liar itu? sudah tertangkap atau belum?..”

“ Sudah tertangkap semua… jadi hutan kalian sudah aman..” Glory kelihatan menikmati jilatan Kai.

“ Terlambat… hutan cemara sudah semakin gersang, lihatlah setiap tahun menjelang natal manusia berbondong bondong mencari pokok pokok cemara yang masih muda dan berdaun lebat untuk pohon natal dan meninggalkan yang tua meranggas dimakan usia. Hal itu selalu berulang setiap tahun sehingga tidak ada pokok pokok cemara muda yang akan mengijaukan dan melindungi hutan. Itu sebabnya juga rusa dan kelinci makanan kami meninggalkan hutan mencari lahan hutan lain yang bisa melindungi mereka dari salju yang turun di musim dingin seperti saat ini dan memberi mereka persediaan daun daun segar untuk mereka makan.. “ Kai terus berbicara sambil terus menjilati luka Glory..

“ Lalu kalian bagaimana..? apakah selamanya akan begini?.. mencari makanan di tong sampah..”

“ Itulah sebabnya aku datang malam ini, Glory…. aku akan segera meninggalkan hutan ini. Kami tak akan mungkin bertahan. Kami ini srigala tempat kami di hutan, makanan kami dari hutan, bukan sisa makanan manusia yang tidak enak dan tidak bergizi karna banyak bahan kimia dan racun di dalamnya… sebagai pemimpin kelompok aku harus bertindak tegas pada saat rakyatku menderita… aku tidak bisa hanya memberi janji dan membantu mencarikan mereka makanan yang siap di makan, namun akan ku ajak mereka bekerja sama dan berusaha sehingga kehidupan kami menjadi lebih baik..” Kai ikut duduk di samping Glory. Kali ini ia menggesek gesekkan kepalanya di leher Glory…

“ Jadi kamu akan meninggalkan aku?.... tak bisakah kita selalu bersama, Kai..” Glory berdiri dan mengibas ngibaskan ekornya lebih keras dan berputar putar mengelilingi Kai yang terduduk di dermaga kayu.

“ Aku sayang padamu, Glory… aku juga ingin sekali selalu bersamamu… tetapi takdir kita berbeda … aku akan jalani takdirku walau harus berpisah denganmu….. Selamat tinggal Glory…. Semoga kita bisa bertemu lagi…” Kai berdiri dan melompat meraih tubuh Glory … Auuuuuuuuuuuu…………… guk..guk..guk… Glory melakukan gerakan yang sama… sejenak kemudian mereka menyatukan kepala saling menjilati dan menggesek gesekkan kepala masing masing.

Kai melompat ke semak semak dan meninggalkan Glory yang masih menyalak… gik..guk..guk…………… guk..guk..guk…………. Glory terduduk dan meletakkan kepalanya di atas kaki depan sambil melenguh kecil…… Auuuuuuuuuuuuuuuuuuuu…………………. Suara Kai melengking ditelan temaram sinar bulan purnama.

-----

Andree berjalan perlahan lahan menuju dermaga mendekati Glory…. Apa yang baru saja dilihatnya sungguh luar biasa… seekor anjingjantan dan seekor srigala betina di dermaga. Ia menyayangi binatang, namun ia tak pernah menduga sebelumnya bahwa hewan buas dan galak sejenis anjing herder dan srigala juga memiliki rasa saling menyayangi. Terlihat dari gerakan garakan kedua hewan yang ia amati dari balik jendela sejak tadi menandakan bahwa mereka saling tertarik satu sama lainnya.

“ C’mon Glory…. “ Dielusnya Glory dan ditariknya tubuh anjing penjaga itu masuk ke pondok. Sekilas terlihat mata anjing kesayangannya itu basah………………………....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline