Lihat ke Halaman Asli

Widya Hasanah

Mahasiswi

Bunda, Perlunya Melatih Perkembangan Motorik Halus pada Anak di Masa Covid-19

Diperbarui: 12 Agustus 2020   18:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada masa pandemi seperti sekarang ini, banyak orang tua terutama para ibu lupa akan tumbuh kembang anak, salah satunya perkembangan motorik. Perkembangan motorik, hanya satu dari sekian banyak tahapan perkembangan anak. Diantaranya, anak diharuskan untuk menguasai dua bentuk perkembangan motorik, yaitu motorik kasar (gross motoric skill) dan motorik halus (fine motoric skill).
Anak usia dini adalah anak dengan usia 0-6 tahun. Anak usia dini juga dissebut dengan kelompok manusia yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Pada usia tersebut para ahli menyebutnya sebagai masa emas (golden age). Anak usia dini dipandang sebagai individu yang baru memulai dunia. Mereka belum mengenal tata krama, sopan santun, aturan, norma, etika, dan lah tentang dunia.
Sebelum kita mengulas lebih dalam tentang perkembangan motorik halus anak di masa pandemi, mari kita ketahui terlebih dahulu apa perbedaan antara motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar (gross motoric skill) adalah gerakan tubug yang melibatkan otot-otot besar (core muscles) seperti, tungkai dan lengan. Sebaliknya, motorik halus (fine motoric skill) adalah gerakan tubuh yang berkaitan dengan otot-otot kecil, seperti jari tangan.
Motorik halus adalah kemampuan keterampilan fisik yang melibatkan otot-otot kecil dan koordinasi jari tangan. Motorik halus adalah salah satu stimulasi perkembangan otot anak dalam melakukan sesuatu. Stimulasi motorik halus anak dapat dimulai pada usia 1 tahun dengan memberikan rangsangan pada anak.
Tahukah bunda, bagaimana pentingnya perkembangan motorik halus pada anak usia dini? Pentingnya melatih motorik anak sejak dini dapat membantu tumbuh kembang dan melitihnya untuk hidup mendiri.
Melatih perkembangan motorik halus pada anak
Motorik halus adalah kemampuan keterampilan fisik yang melibatkan otot-otot kecil dan koordinasi jari tangan, serta pergelangan kaki. Motorik halus sangat memengaruhi hasil, kualitas dan kecepatan dalam mengerjakan sesuatu. Sama seperti motorik kasar, kemampuan motorik halus juga sangan penting dalam perkembangan anak dan juga dibutuhkan untuk kegiatan harian anak, misalnya mengancingkan baju, menalikan sepatu, makan dengan sendok dan garpu, serta mandi sendiri.
Tanpa adanya kemampuan motorik halus yang memadai, anak akan kesulitan untuk hidup mandiri. Misalnya, anak tidak bisa makan tanpa bantuan, tidak bisa mengikat tali sepatu. Ketika disekolah pun, anak akan kesulitan untuk mengerjakan tugas, misalnya anak membutuhkan waktu yang lama untuk menulis dan mewarnai. Dan lebih parah, hal ini akan membuat anak menjadi rendah diri.
Apa saja yang mesti dibangun untuk melatih perkembangan motorik halus anak selama dirumah?
untuk tubuh bisa bergerak dengan maksimal, maka dibutuhkan koordinasi yang baik antara mata dan tangan, misalnya untuk mewarnai. Mewarnai juga bagus untuk melatih kekuatan jari-jari anak.
Apa ciri-ciri anak yang mengalami hambatan perkembangan motorik halus? Misalnya anak akan kesulitan untuk memegang alat tulis atau gunting. Dan untuk anak yang berumur 3-5 tahun, ciri yang dapat dikenali adalah anak akan kesulitan untuk menulis huruf dan angka, menggambar dan mandi tanpa bantuan. Ada baiknya, orang tua aktif dalam pengawasan anak.
Bunda, ajak anak mengembangkan kemampuan motorik halus dirumah dengan permainan berikut:
Bermain Puzzle
Bermain puzzle bisa membantu anak dalam menstimulasi otak agar tetap bekerja dengan optimal. Misalnya, kita berikan puzzle yang sudah diacak dan biarkan anak berusaha untuk menyusun kembali puzzle tersebut. Dengan menyusun puzzle tersebut akan membangun kekuatan tangan dan juga otak anak.
Memindahkan isi wadah
Nah, manfaatkan kesukaan anak yaitu "membuat" berantakan. Caranya, siapkan beberapa wadah kosong dan beberapa wadah yang sudah diisi. Misalnya, batu warna-warni, krayon. Tugas anak adalah memindahkan benda-benda tersebut ke dalam wadah kosong, baik dengan tangan kosong atau dengan sendok.
Menghias kue
Untuk anak usia 2-4 tahun, permainan ini dijamin seru, deh bun. Tugas bunda ada membuat atau menyediakan cookies atau cupcake polos, coklat yang sudah dicairkan, krim kocok, meses dan sebagainya. Lalu biarkan anak berkreasi untuk menghias kuenya sendiri. Cara ini dapat memengaruhi perkembangan motorik halus dan kreativitas anak.
Manyusun Balok
Mengajak anak untuk menyusun balok, mulai dari membangun menara, jembatan sera rumah-rumahan, menyusun balok juga dapat mengajarkan anak untuk memilihnya berdasarkan warna dan bentuk.
Mengajak anak bermain dirumah adalah salah satu latihan dalam perkembangan motorik anak. Perlu untuk bunda ingat, ketika anak bermain harus selalu dalam pengawasan. Selain itu, orang tua harus ikut serta bermain dengan anak jangan biarkan anak bemain sendiri. Selalu awasi anak anda dan jika ikut bermain harus membuat peraturan yang harus ditaati. Biarkan anak melakukan dengan imajinasinya sendiri, biarkan anak menggunting kertas serta mencoret-coret. Itu akan sangat membantu anak untuk mengembangkan motorik halus anak selama dirumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline