Untuk cerita dan alur dari film ini sendirisaya cukup menikmatinya. Menggunakan pemikiran saya yang harus tetap fokus dan juga membuat saya untuk tidak terjagasaat menontonya adalah suatu gagasan yang bagus menurut saya, selain alurnya yang tidak berarturan sehingga membuat penontn semakin penasaran akan akhirnya, film ini juga menimbulkan teka-teki tersendiri menurut saya, seperti saat adegan Lenny mencari siapa pelaku pembunuhan istrinya, ia sangat serius melakukan pencarian pelaku itu sampai ia merelakan hidupnya tapi ternyata dialah yang membunuh istrinya sendiri. Hal ini membuat saya bertanya-tanya apa yang sebenarnya yang dilakukan Lenny sebelumnya? Apa tujuan hidupnya? Mengapa ia begitu bodoh ? apakah ini seperti relativitas?
Pergerakan waktu? Atau apa? pertanyaan- pertanyaan itupun yang akhirnya membuat saya menemukan inspirasi untuk menuli cerita saya sendiri. Selain itu pemfokusan pengambilan gambar terhadap tokoh sangat pas saya pikir. Namun disisi lain saya kurang suka dengan pemeran utama Lenny, pada saat adegan terakhir saat adegan ia ingin melupakan pengakuan Teddy, saya tidak melihat ekspresi wajahnya yang berusaha melupakan pengakuan Teddy. Pada saat pembakaran barang-barang peninggalan istrinya saya rasa tempat untuk membakarnya tidak cocok dengan adegan tersebut karena menrut saya pada saat tu masih tengah malam atau masih sangat petang untuk pergi ke tempat kosong dengan keadaan Lenny yang mempunyai ingatan jangka pendek bagaimana bisa ia berpikiranuntuk pergi ke tempat yang cukup jauh saya rasa, dan mengapa ia tidak pergi ke belakang rumahnya saja, saya rasa itu lebih mungkin untuk dilakukan oleh seseorang yang mempunyai ingatan jangka pendek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H