Sariawan….
Minggu ini dunia maya banyak dibicarakan tentang penarikan izin edar obat berbahan dasar polikresulen konsentrat 36%, yang diiklankan sebagai obat sariawan.
Mungkin beberapa orang ada yang berpendapat bahwa sariawan itu masalah sepele dan penarikan obat berbahan dasar polibresulen tersebut terkesan lebay.
Tapi tahukah Anda apa itu sariawan?
Tahukah Anda bahwa ada banyak jenis sariawan dengan berbagai macam penyebabnya?
Saat kita menyebut sariawan, sama seperti kita bicara “sakit kulit”. Sariawan hanya menyatakan terdapat masalah di kulit bagian dalam rongga mulut (mukosa), seperti halnya sakit kulit menjelaskan terdapat masalah pada kulit seseorang, tapi tidak menjelaskan dengan detil jenis dan penyebab masalah tersebut.
Dalam dunia Penyakit Mulut, sariawan bisa berupa luka karena trauma (ulkus traumatic), infeksi virus, infeksi bakteri, infeksi jamur, kelainan imunologis (yang ini banyak lagi jenisnya), sampai kanker mulut. Masing-masing jenis sariawan berbeda penanganannya.
Apabila kita ingin menggunakan suatu obat untuk penanganan awal sariawan, yang belum diketahui jenis dan penyebabnya, tentunya yang kita perlukan adalah obat yang aman dan tidak memperburuk kondisi sariawan yang belum diketahui jenis dan penyebabnya tersebut.
Policresulen yang beredar kami nilai tidak memiliki faktor “aman” tersebut untuk digunakan sebagai obat bebas, apalagi menurut petunjuk pemakaian di kemasan, harus diencerkan sekian kali dan sebagainya.
Pertanyaannya, berapa persen masyarakat Indonesia yang patuh membaca dengan saksama petunjuk pemakaian obat sariawan sebelum pemakaian? Ada berapa persen masyarakat Indonesia yang sudah gemas dengan sariawannya lalu memilih mengabaikan petunjuk pemakaian? Hal ini membuat faktor keamanan obat dengan izin edar bebas menjadi isu penting.
Kenapa kami anggap tidak aman?
Hingga saat ini tidak ditemukan laporan kasus ataupun hasil penelitian yang menyatakan bahwa policresulen untuk pengobatan sariawan aman digunakan. Sementara data tersebut sangatlah penting dalam pemakaian sebuat obat. Sebuah laporan kasus di Korea menunjukkan efek chemical burn paska pemakaian policresulen pada sariawan (Chemical Burns of The Oral Mucosa Caused by Policresulen: report of a case, 2013).
Apabila ada yang kontra dengan penggunaan policresulen, tentunya ada juga yang pro. Pihak yang pro dengan penggunaan policresulen memberikan beberapa pembelaan terhadap obat berbahan dasar policresulen, di antaranya:
- Obat sariawan berbahan dasar polikresulen sudah sangat lama beredar di seluruh dunia dan di Indonesia,
- Apabila sariawan diobati dengan obat berbahan dasar polikresulen akan langsung hilang sakitnya,
- Selama ini tidak pernah ada laporan efek samping obat sariawan berbahan dasar policresulen,
- Apabila terjadi sariawan yang tidak sembuh atau bertambah parah, itu karena konsumen tidak menggunakan obat sesuai petunjuk pemakaian di kemasan,
- Yang terjadi bukan efek samping, melainkan memang sariawan yang diderita bukan indikasi untuk pemakaian policresulen,
- Sariawan yang bertambah parah setelah pemakaian obat berbahan dasar policresulen disebabkan pasien punya penyakit yang berat.