Lihat ke Halaman Asli

Widya Apsari

TERVERIFIKASI

Dokter gigi, pecinta seni, pemerhati netizen

Bom Waktu Efek Samping Veneer Gigi

Diperbarui: 4 April 2017   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)

Tiga tahun belakangan ini dunia pergigian di Indonesia mengalami euforia perawatan gigi yang bernama veneer gigi.

Di awali dengan seorang artis yang tiba-tiba muncul dengan gigi kelincinya, kemudian disusul dengan selebritis, sosialita, pria maupun wanita, sampai ibu rumah tangga, bahkan ABG ikut berlomba-lomba memasang veneer di gigi mereka. 

Namun berbeda dari awal kemunculan veneer yang harganya jutaan dan harga 16 gigi veneer adalah setara harga sebuah mobil, saat ini harga veneer menjadi lebih bervariasi, mau yang jutaan ada, mau yang ratusan ribu juga ada, bahkan mau yang do yourself pun ada. Selain bervariasi dalam segi harga, bervariasi juga dari segi bahan, tehnik pengerjaan, sampai bervasiasi juga dalam siapa yang mengerjakan veneer. Mau dokter gigi spesialis, dokter gigi umum, tukang gigi, bahkan salon kecantikan pun menawarkan perawatan veneer gigi ini.

Dari sisi bisnis, saya mengakui jika veneer gigi ini adalah perawatan yang menguntungkan, karena dapat memenuhi kebutuhan pelaku bisnis dan juga konsumen dengan cepat dan tepat. 

Melalui perawatan veneer, kebutuhan pemasukan (materi) dari pelaku bisnis veneer gigi (klinik gigi, dokter gigi, bahkan tukang gigi dan salon kecantikan) dan kebutuhan ingin mendapatkan gigi yang putih, rapih, dan bentuk sesuai keinginan dari konsumen akan terpenuhi secara cepat. Konsumen puas, uang pun datang dengan cepat.

Namun, perlu diingat bahwa bisnis yang baik sebaiknya didukung dengan etika bisnis yang baik pula. Tidak baik juga melakukan bisnis yang  akan merugikan konsumen di kemudian hari. 

Karena sebetulnya bukan tidak mungkin veneer gigi yang saat ini menjadi tren nasional akan berubah menjadi bencana nasional, akibat kebocoran pada bagian celah antara veneer dan gigi setelah beberapa tahun pemasangan veneer, sehingga yang tadinya gigi anda sehat, tiba-tiba menjadi karies (gigi berlubang) karena sisa makanan yang terselip diantara veneer dan gigi tanpa anda sadari.

Saya tidak menghakimi dokter atau siapapun yang melakukan perawatan veneer itu buruk, tapi saya berharap anda yang menjadi konsumen bisa bertindak lebih cerdas dan cermat dalam menentukan nasib gigi anda ke depan. 

Apakah anda akan mengorbankan enamel gigi anda diasah untuk memuaskan keinginan sesaat anda, atau mengesampingkan keinginan sesaat tersebut sekarang namun gigi anda utuh dan tetap sehat sampai seumur hidup anda. 

Namun, jika anda memang sudah memiliki keputusan yang bulat untuk melakukan perawatan veneer gigi ini, pastikan dokter atau siapapun yang mengerjakan veneer tersebut memiliki kompetensi dan keahlian dalam melakukan perawatan veneer, dapat melakukan prosedur perawatan veneer dengan baik dan ideal, tidak asal asah dan tempel, dan anda sebagai konsumen yakin bahwa tidak akan ada masalah yang diakibatkan oleh veneer gigi ini dikemudian hari. Atau paling tidak anda sudah menyiapkan budget bila terjadi efek samping dari perawatan veneer yang anda lakukan sekarang.

Karena menjadi konsumen cerdas itu suatu kewajiban dan nasib kesehatan gigi anda berada di tangan anda. Bukan ditangan saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline