Lihat ke Halaman Asli

Persiapan Mencetak Anak Pintar

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ketika kita kecil dan sering melihat kakak kita pergi ke sekolah, sungguh kita tidak sabar merasakan betapa menyenangkannya bersekolah. Mungkin tidak beda dengan anak kecil lainnya yang sekarang sedang menanti masa- masa pertama sekolah mereka.. Sebenarnya pada masa seperti itu, orang tua harus sudah menyiapkan mereka untuk menjadi pembelajar dengan kesiapan segala resiko dalam aktivitas pembelajaran. Hal itu di maksudkan supaya anak pada saat mulai sekolah, ia benar- benar sudah siap untuk memperoleh materi yang kemudian akan berdampak pada kemudahan pemahaman materi yang di sampaikan guru.

Pada persiapan pembelajar, orang tua perlu mengetahui kadar pemenuhan gizi anaknya dapat berdampak terhadap kemampuan otak menangkap materi pelajaran. Untuk itu orang tua dianjurkan untuk selalu menyiapkan sarapan sebelum anak pergi ke sekolah dan menyiapkan makanan yang bergizi, minimal 4 sehat dan air bening tiap harinya. Kebutuhan paling penting otak individu adalah oksigen dan glukosa. Oksigen yang ada dalam otak kita dapat di peroleh dari minum air putih yang banyak dari pembelajar. Otak terdiri atas 80 % air dan sangat sensitive terhadap perubahan tingkat PH. Pembelajar yang kekurangan air atau tidak suka minum maka otaknya akan menghasilkan hormone kartisol yang menyebabkan stress dan bertindak secara berlebihan. Akan tetapi, dalam waktu 5 menit setelah mengkonsumsi air,akan terjadi penurunan hormone stress dan perilaku pembelajar menjadi lebih terprediksi.

Kebutuhan lainnya yang harus terdapat pada menu makan anak adalah protein dan vitamin. Protein berfungsi untuk kesiagaan, berpikir cepat, dan menjaga jangka waktu atensi otak/ mood pembelajar, dan tersedia dalam bentuk susu, daging, tahu, telur dan lauk- pauk lainnya. Kelebihan protein pada anak-anak hanya akan membuatnya terbuang sia-sia dan tidak berpengaruh pada otak. Pengkonsumsian protein di katakan cukup tergantung pada berat badan, usia dan aktifitas anak. Mengenai manfaat vitamin, dalam studi Karen Riggs dkk (1996) menyatakan bahwa orang yang memiliki tingkat kandungan vitamin tinggi dalam darah mereka memperlihatkan kekuatan memori dan tes- tes spasial yang jauh lebih baik daripada para subjek yang tingkat kandungan vitaminnya rendah. Vitamin tesebut dapat di peroleh dari sayur dan buah Selain nutrisi, pemberian konsep diri yang positif terhadap anak juga penting. Misalkan ketika anak takut belajar matematika karena pernah mendapat nilai buruk, guru atau orang tua dapat mengatakan bahwa waktu itu kamu kurang belajar dan kami (guru& orang tua) yakin kamu bisa. Cobalah selalu mengingatkan kesuksesan yang pernah anak tersebut raih ketika ia berputus asa.

Cara lain agar pembelajar mudah memahami materi yaitu mengajarkannya mind maping/ peta pikiran. Metode itu merupakan cara kreatif memcatat yang memudahkan kita mengingat banyak informasi. Pencatatan tersebut berupa ganbar, symbol, dan warna- warni tampak seperti sebuah karya seni. Hal itu di katakana cocok karena otak kita saat mengingat informasi, biasanya di lakukan dalam bentuk gambar warna-warni, symbol, bunyi, dan perasaan (Damasio, 1994).

Kesimpulannya orang tua dan guru saat menyiapkan pembelajar perlu memperhatikan keadaan biologis mereka, kesiapan mental anak, dan cara mudah memberi materi secara menyenangkan kepada anak.

References:

Bobi Deporter dkk. 2000. Quantum Teaching.Bandung : Mizan Pustaka

Eric Jensen. 2008. Brain Based Learning.Yogyakarta: Pustaka Pelajar




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline