Di masa - masa pandemi Corona ini banyak usaha tersendat. Tetapi diantara usaha yang berlimbungan tersebut ada sektor usaha yang malah menangguk untung luar biasa. Apakah itu? Sepeda.
Ya, olah raga bersepeda menjadi trend yang booming di tengah pandemi Corona. Karena itu menyebabkan permintaannya pun melonjak tajam. Dilansir Tribunnews.com, 27 Juni 2020, menurut Brand Director Merk salah satu sepeda ternama Polygon, William Gozali, di beberapa diler mereka ada lonjakan penjualan hingga 200 persen, 100 persen dan 50 persen.
Kurt Soge (Sumber: polygonbikes.com)
Polygon memang menjadi salah satu leader dalam merk sepedah di tanah air. Jika melihat merknya, kedengarannya merks tersebut seperti dari luar. Tetapi tahukah anda jika ternyata Polygon ternyata adalah merk lokal tanah air.
Pabrikan Insera Sena yang merupakan produsen Polygon berpusat di Sidoarjo, Jawa Timur. Berdiri sejak tahun 1989. Dilansir kompas.com, 8 Agustus 2014, kini sepeda Polygon ini sudah diekspor ke 62 negara.
Polygon (Sumber: wartapenanews.com)
Polygon mulai mengekspor produknya pada tahun 1997 ke Singapura. Pada tahun 2000 mulai merambah Malaysia. Dilansir Polygonbikes.com, diakses 29 Juni 2020, sepedah ini sudah memiliki 500 outlet yang tersebar di berbagai belahan dunia dan terdistribusi di 33 negara.
Polygon juga telah diakui dunia. Salah satu inovasi teknologi tinggi yang diakui dunia adalah Floating Suspension Sistem yang lahir pada tahun 2012. Teknologi ini diakui oleh media World of MTB Jerman sebagai teknologi otentik yang menyumbang teknologi MTB di dunia.
Pada tahun 2017 Polygon bekerjasama dengan NAILD untuk mengembangkan sepeda demi memberi pengalaman bersepeda terbaik. Maka hadirlah seri XQUARONE EX. Seri ini diklaim sebagai pelopor di Indonesia dan bahkan dunia.
Kolaborasi ini pun sukses dan diakui dunia. Hasilnya memperoleh Penghargaan Inovation of The Year dari Pinkbike tahun 2017.