seiring waktu, kita semua dapati tempat nyaman dan tentram terakhir itu sangat penting di rasa, di coba, di ingat, di lakukan, bahkan masuk ke dosa atau proses dalam nya pun telah tampak seperti tanah yang menenggelamkan diri ini semua. tetapi mengerti jalan pulang - Nya.
apakah manusia bisa lepas dalam hal tersebut?
kita belum paham/mengetahui, atau mengenal dimana diletakan sebuah jasad ini bermukim.
mahluk hidup, pada dasarnya ikuti iringan alam semesta terbentuk selama penjagaan nya tersebut dibuat sebaik mungkin.
Ada dikisah lama maupun baru. sentral mindset sekali pun cerdas, pintar, atau jenius. "kita semua mati.", bagaimana prosesi pemakaman terakhir kita sobat netizens kompasiana.
selepas diplomatik nan bagus, baik, dan benar. pasti ini-itu bisa salah, benar atau sebaliknya.
peristiwa keadaan dikemas nya jalan itu dapat termanfaatkan secara khidmat real.
gerbang dikunci gak akan lepas, begitu juga pengandaian suatu problematika masyarakat luas di dunia. netizens kompasiana pembaca di seluruh penjuru tanah air mengalir di Indonesia.
adat-istiadat leluhur di dunia itu sangat jadikan kita semua orang (bukan orang-orang'an).
skala ini yang menuntun ragam etosik jiwa canggih tanpa membebani sistem akal berpikir. apalagi, yang jauh dari depan maupun belakang kehidupan sehari-hari ratapan manusia.